MOJOKERTO, beritalima.com – Sebanyak 20.400 onde-onde yang digelar di Lapangan Surodinawan, Mojokerto, Sabtu (30/9/2017), mengantarkan Kota Mojokerto kembali meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
Senior Manager MURI, Sri Widayati, mengatakan, onde-onde sebanyak 20.400 yang disajikan di Kota Mojokerto ini sudah berdasarkan penilaian dari MURI, dengan criteria yang dikenal PPUL (Pertama, Paling, Unik, dan Langka).
Piagam ini diberikan kepada komunitas atau pengusaha onde-onde di Kota Mojokerto. Rekor ini tercatat sebagai rekor ke-8116 di MURI.
“Seperti onde-onde di Kota Mojokerto ini, tercatat di MURI karena criteria Paling dan Unik,” kata Sri Widayati.
Disebutkan, Mojokerto salah satu kota yang sangat aktif dalam mencatatkan rekor MURI. Ini menjadi bukti kebersamaan yang sangat erat di antara warganya.
Sebelumnya, pada tahun 2010, Kota Mojokerto juga pernah mencatatkan rekor onde-onde terbanyak yang masuk MURI.
“Selain onde-onde, patung Budha terbesar juga masuk rekor MURI. Juga, mengenakan pakaian dengan nuansa oranye yang diikuti 35 ribu peserta,” kata Sri.
Di tempat yang sama, Abdurrahman selaku komunitas pengusaha di Kota Mojokerto mengatakan, kegiatan rekor MURI ini telah menggerakkan sejumlah pengusaha UMKM di Kota Mojokerto, baik ibu PKK di kelurahan atau UMKM yang lama.
Dalam pembuatan onde-onde sebanyak 20.400 ini, kata Abdurrahman, melibatkan 50 pelaku usaha onde-onde di Kota dan Kabupaten Mojokerto.
“Itu dibuat ramai-ramai selama lebih dari 2 minggu. Jadi, dengan diraihnya rekor MURI untuk onde-onde terbanyak ini, ikon Kota Mojokerto sebagai kota onde-onde semakin dikenal,” ujarnya. (Ganefo)
Teks Foto: Rame-rame makan nasi liwet, setelah ramai-ramai bikin onde-onde di Mojokerto, Sabtu (30/9/2017).