Plt. Kepala Dinas Perhubungan Irvan Wahyu Drajad mengatakan, uji emisi kali ini akan dihelat di dua tempat. Yakni di Taman Surya pada Rabu (18/5) dan Jalan. Ir. Soekarno samping gedung ESA Sampoerna pada Kamis (19/5). Kegiatan tersebut dilangsungkan selama tiga jam, mulai pukul 09.00 – 12.00.
Irvan menyatakan, sasaran pengujian adalah kendaraan roda empat berbahan bakan solar dan bensin yang melintasi Jalan Jaksa agung Suprapto. Untuk itu, Dishub menyiapkan 3 unit alat pengujian kendaraan berbahan bakar bensin, dan 3 unit alat untuk kendaraan berbahan bakar solar. Total ada 6 alat disiagakan di taman surya.
“Tujuan utama uji emisi sejatinya adalah untuk menggugah kesadaran masyarakat atas perhatian terhadap kendaraanya. Jika kendaraan dalam kondisi yang prima, tentu akan baik bagi si pengendara maupun untuk lingkungan. Ini merupakan salah satu cara menciptakan kualitas udara yang baik di lingkungan perkotaan,” kata Irvan, Rabu (18/5).
Lebih lanjut, Irvan menegaskan bahwa kendaraan yang tak lolos uji gas buang tidak akan mendapat sanksi. Sebab, uji emsisi kali ini bersifat simpatik dengan mengedepankan unsur edukasi. Kendaraan yang dinyatakan masuk dalam kategori rusak ringan akan mendapatkan fasilitas perbaikan gratis di lokasi.
“Kami bekerja sama dengan sejumlah vendor kendaraan untuk memberikan layanan perbaikan gratis di Taman Surya. Oleh karenanya, warga diharapkan memanfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya,” imbuh pejabat kelahiran Kota Kediri ini.
Lantas bagaimana dengan kendaraan yang lolos uji emisi? Irvan mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan reward berupa souvenir tas dengan persediaan terbatas, serta stiker bertuliskan “Kendaraan Ini Lolos Uji Emisi”. Secara keseluruhan, Dishub menargetkan sebanyak 300 kendaraan bakal mengikuti uji emisi per harinya. Hal itu berkaca dari penyelenggaraan event serupa tahun lalu.
Salah satu pemilik kendaraan pribadi, Yudi (47) megungkapkan bahwa dirinya merasa terbantu dengan adanya kegiatan tersebut. Ia merasa, dengan adanya kegiatan seperti ini ia jadi mengerti jika kendaarannya mengalami kerusakan. “Selain mengurangi polusi, saya jadi tahu apa mobil saya mengalami kerusakan, apalagi ada perbaikan ringan secara gratis,” imbuh warga Semolowaru ini.
Senada dengan Yudi, Diah (36) dari Adi Buana yang telah mengikuti uji emisi selama dua kali ini mengungkapkan, ia turut merasakan manfaat dari kegiatan tersebut. Tidak hanya pemilik kendaraan pribadi, kendaraan operasional Pemkot Surabaya pun turut diuji emisi, Salah satunya adalah Alwy Husain. Staff Bagian Umum dan Protokol ini mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat membantu untuk mengurangi polusi udara Surabaya. Ia juga mendukung untuk kegiatan serupa agar lebih sering dilakukan. (*)