JAILOLO,BeritaLima.com-Dinas Pemberdayaan perempuan dan anak (DP3A) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) dalam rangak penguatan Kabupaten layak anak thun 2020, dan untuk mempersiapkan pelaksanaan evaluasi kabupaten layak anak (Penilaian Mandiri) yang nanti di laksanakan pada tanggal 23 hingga 11 April 2020, Dinas DP3A gelar kegiatan Penguatan kabupaten kota layak anak (KLA)yang diselenggaran pada kamis(19/3) bertempat diruang rapat sekertaris daerah (Sekda) kabupaten Halmahera Barat (Halbar) beserta staf SKPD Lingkup pemirintahab Daerah,
Selain sejumlah SKPD terkait di linhkungan Pemda Halbar, Turut hadiri juga dalam kegiatan Penguatan kabupaten kota layak anak (KLA) diantaranya, Dinas perempuan dan anak (DP3A) Provinsi Maluku Utara,(MAlut),Bersama kapolres atau yang mewakilinya,kamis(19/03/2020) dan dinas terkait lainnya.
Kadis DP3A Halbar dalam sambutannya mengatakan, terkait dengan tugas dan perencanaan kedepannya, setiap SKPD ini jelas menjadi tanggung jawab kita Evaluasi 3 (tiga) tahun ini berjalan kosong, desa wilayah anak di Halmahera Barat ada berapa kita tidak bisa menjawab karena kita belum ketahui. Kita akan mendeklarasikan untuk kecamatan Jailolo ada dua desa,yakni desa Guaemaadu dengan desa Akediri.
Lanjutnya, Kemudian kecamatan Sahu Timur yaitu desa Hoku-Hoku Gam dan desa Loce untuk sementara untuk kecamatan Sahu, yaitu desa Balisoang dan Balisoang Utara. Dan ini saya harapkan teman teman SKPD kita sama singkronisasi program ke setiap desa yang mana tidak ada dari sisi kesehatan dan gizi buruk.
Sementara dari sisi pendidikan semua harus wajib belajar 12 tahun dan sisi tenaga kerja tidak ada pekerja anak sedangkan dari sisi perpustakaan harus ada perpustakaan desa.katan Frasiska.
Lebih lanjut”,mantan Camat Sahu Timur ini menjelaskan, dari sisi kekerasan tidak ada anak mengalami kekerasan didesa itu dan indikator lainnya semua kita singkrong kesetiap sekolah yang berada didesa sehingga disebut sekolah ramah anak disitu juga harus ada dinas terkait yaitu perhubungan yang harus siapkan serba kros. jadi kita tidak kaget otomatis desa itu menjadi desa layak anak dan akan digunakan kedesa desa lain dan ini yang menjadi harapan kita kedepan katanya.
Semoga saja di tahun 2020 ini kita rebut predikat Pratama dan 2021 kita bisa naik kelas menjadi Madya. harap Fransiska”.(Ay).