SURABAYA, beritalima.com -Menjelang genap usia 40 tahun, BPJS Ketenagakerjaan memberikan edukasi kepada generasi muda terutama mahasiswa mengenai pentingnya jaminan sosial.
Edukasi ini dilakukan dengan cara kuliah umum di 49 universitas di seluruh Indonesia. Salah satunya di Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), yang dilaksanakan Senin (20/11/2017), mulai pukul 14.00 hingga sore hari.
Kuliah umum di ITS dengan dosen tamu Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Abdul Cholik, ini dihadiri Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc Es PhD, sejumlah dosen, serta seluruh pejabat jajaran Kanwil Jatim dan Kepala Kantor Cabang se-Surabaya Raya.
Dan yang menarik, mahasiswa ITS ternyata sangat antusias mengikuti kuliah umum ini. Menurut petugas regristrasi, tercatat lebih dari 250 mahasiswa dari berbagai fakultas hadir memadati Ruang Sidang Utama Lt Gedung Rektorat ITS ini.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan Rektor ITS. Menurut Joni Hermana, eksistensi BPJS Ketenagakerjaan sangat penting dan dibutuhkan masyarakat. Dikatakan, sekarang kehadiran negara melalui BPJS Ketenagakerjaan mulai terasa.
“Dulu orang miskin yang mengalami kecelakaan kerja, sampai di halaman rumah sakit masih harus pikir-pikir. Sekarang, dengan adanya BPJS Ketenagakerjaan, luka sedikit saja langsung masuk rumah sakit,” kelakar Joni.
Menutup sambutannya, Joni minta para mahasiswa yang hadir menyimak kuliah ini, karena ini pengetahuan penting guna persiapan mereka masuk ke dunia kerja.
Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Abdul Cholik, mengatakan, program ini dilaksanakan sebagai wujud kepedulian BPJS Ketenagakerjaan di bidang pendidikan.
Dengan tema ’40 Menit Mengajar’, mahasiswa diharap mengenal lebih dekat BPJS Ketenagakerjaan untuk memasuki dunia kerja, karena ketika bekerja mereka membutuhkan jaminan sosial agar aman dalam bekerja, dan nyaman bekerja untuk keluarganya.
Dipaparkan, program BPJS Ketenagakerjaan melindungi peserta selama bekerja, menjamin kelangsungan hidup ahli waris peserta yang meninggal dunia, dan menjamin masa tua peserta.
Program BPJS Ketenagakerjaan adalah JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja), JK (Jaminan Kematian), JHT (Jaminan Hari Tua), dan JP (Jaminan Pensiun).
JKK Merupakan jaminan yang didapatkan pekerja ketika menghadapi risiko kecelakaan selama bekerja dalam bentuk perawatan, pengobatan dan santunan.
JK berupa santunan yg diberikan kepada ahliwaris pekerja yang mengalami musibah meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja.
JHT merupakan jaminan yang dibayarkan kepada pekerja disaat mengalami pemutusan kerja dari perusahaan atau memasuki usia pensiun.
JP merupakan jaminan yang dibayarkan secara lumpsum atau berkala kepada pekerja saat memasuki usia pensiun, atau diberikan kepada ahli waris dari peserta yang mengalami resiko meninggal dunia, pungkasnya.
Diungkapkan pula, hingga bulan Oktober 2017 kepesertaan yang tercatat di Kanwil Jatim sebanyak 53.182 perusahaan aktif, dengan tenaga kerja aktif 2.54 juta yang terdiri dari penerima upah 1.55 juta, bukan penerima upah 145 ribu, dan sektor jasa konstruksi 843 ribu.
Menurutnya, angka kepesertaan tersebut masih relatif kecil dibanding potensi tenaga kerja di Jatim.
Disebutkan pula, pembayaran klaim yang telah dilakukan Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jatim sampai Oktober 2017 sebanyak 199.581 kasus dengan total nominal Rp1,86 triliun.
BPJS Ketenagakerjaan memiliki manfaat lebih dengan adanya program Co-Marketing sebagai ‘Manfaat Keseharian’ bagi peserta.
Selain itu peserta juga bisa menikmati Manfaat Layanan Tambahan berupa Fasilitas Pembiayaan Perumahan Pekerja dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan pekerja.
Dalam kegiatan ini Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur juga menyerahan bantuan penyediaan literatur kepada ITS sebesar Rp10 juta. (Ganefo)