Karena itu Subditdikyasa Dirlantas Polda Jatim mengundang para pelajar SMA sederajat untuk mengikuti pelatihan safety riding. Tujuannya agar calon pemohon SIM dari kalangan muda mengerti mengenai etika berkendara di jalan yang benar. Misalnya dilarang mengendarai kendaraan dalam kondisi mengantuk.
Larangan itu jika dilanggar bisa menyebabkan kecelakaan yang merugikan pengendara maupun pelintas lain. Menurut Kasubditdikyasa Dirlantas Polda Jatim AKBP Totok Heri Susilo, sikap terpuji di jalan dengan tidak kebut-kebutan juga menjadi pelajaran penting dalam pelatihan keamanan berkendara. Emosi pemuda yang labil mudah terprovokasi dan lepas kendali sehingga perlu diberitahu mengenai aturan berkendara di jalan raya yang benar.
“Naik motor pakai helm itu wajib, bukan sekedar asesoris pelengkap. Ini yang ingin kita tekankan agar kalangan muda mengerti tentang pentingnya helm bagi keselamatan diri saat berkendara. Sebab kaum muda punya pemikiran pakai helm mengurangi gaul,” lontarnya.
Tehnik naik motor yang benar juga diajarkan dalam pelatihan tahun ini. Termasuk tata cara penumpang yang dibonceng sepeda motor juga dibahas. Tehnik pengereman mendadak sampai persiapan mengendarai kendaraan juga diajarkan.
“Banyak hal-hal sepele tentang berkendara yang kadang belum dipahami. Atau kebiasaan yang salah namun menurut mereka benar agar diperbarui. Persoalan ini perlu diajarkan karena pelajar adalah calon pemohon SIM yang nanti bakal menjalani tes uji kemampuan berkendara,” tambah AKBP Totok Heri Susilo.
Kapolres Banyuwangi AKBP Budi Mulyanto menyambut baik program Subditdikyasa Dirlantas Polda Jatim. Sebab itu dia memerintahkan Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Samirin untuk menggalang massa dari kalangan pelajar untuk mengikuti pelatihan tentang lalulintas.
“Kegiatan ini merupakan program tahunan. Tahun lalu kegiatan serupa digelar di arena tertutup GOR Banyuwangi. Tahun ini digelar di dalam lapangan tenis tertutup dengan pertimbangan kapasitas serta ventilasi udara yang cukup sehingga kenyamanan peserta tidak terganggu,” paparnya.
Seperti tahun lalu, usai menjalani pelatihan para pelajar disuguhi keterampilan polwan cantik yang lincah mengendarai motor gede (moge). Polisi lalulintas Dirlantas Polda Jatim tersebut mampu mengendalikan kuda besi yang bobotnya jauh lebih berat ketimbang berat badannya di jalanan sempit dan berkelok.(Abi)