Ratusan Siswa SD Limas Demo Tuntut Kedamaian

  • Whatsapp
Para siswa SD Muhammadiyah 15 Surabaya saat unjuk rasa. Mereka berharap kedamaian di dunia dapat tercipta, sehingga mereka bisa belajar dengan tenang.

SURABAYA, beritalima.com – SD Muhammadiyah 15 Surabaya heboh, demo situasi di Palestina. Ratusan siswa yang masih bocah-bocah itu seakan ikut merasakan penderitaan saudara-saudaranya di Palestina.

Mereka protes atas kekejaman tentara Israel dan kedoliman Presiden Amerika Serikat Donald Trump, di halaman sekolah mereka, Jumat (5/1/2018).

Aksi ini diawali dengan ucapan 2 teman mereka yang menirukan pernyataan Donald Trump bahwa Yerusalem ibukota Israel. Kedua anak itu terus digeruduk dan dilempari serta dicela ratusan siswa lainnya.

Juga, tidak sedikit di antara mereka yang seketika itu mengangkat berbagai poster bertuliskan macam-macam, yang intinya mengecam pernyataan Donald Trump, tindakan tentara Israel, dan kepedulian mereka terhadap bangsa Palestina terutama anak-anak.

Bunyi tulisan di puluhan karton itu di antaranya; “Yerusalem Ibukota Palestina”, “Kami Butuh Ketenangan Untuk Berprestasi”, “Ciptakan Kedamaian”, “Jangan Usik Kedamaian Palestina”, dan “Lukamu adalah Lukaku”.

Dalam aksi unjuk rasa di halaman sekolah inspiratif itu ada juga yang mengalami luka-luka. Kemudian, ada pula puluhan anak menulis surat tentang situasi di Palestina. Mereka minta peperangan di Palestina dihentikan.

Akan tetapi, pelemparan dan adanya korban luka-luka itu hanyalah sekedar bagian dari aksi siswa guna melengkapi aksi unjuk rasa yang sebenarnya. Benda-benda yang digunakan untuk melempari temannya yang berperan Donald Trump hanyalah kertas koran yang dikempalkan, dan luka-luka di antaranya hanyalah drama.

Wakil Kepala SD Muhammadiyah 15 Surabaya, Ali Shodiqin, menjelaskan, aksi para siswanya ini merupakan ungkapan perasaan mereka yang sesungguhnya, yang tidak bisa menerima kekerasan yang terjadi di Palestina dan pernyataan sepihak Presiden Amerika bahwa Yerussalem Ibukota Israel.

Ditegaskan, siswa-siswi Sekolah Inspiratif SD ini mengharapkan perdamaian, baik dari sisi keamanan, pendidikan dan dunia Islam pada umumnya, sehingga mereka bisa belajar dengan tenang dan bisa meraih prestasi sesuai cita-cita.

“Jadi, inilah aksi damai anak-anak, yang diawali orasi, demontrasi, seruan damai, dan membuat surat damai dalam bahasa tiga bahasa, Indonesia, Inggris dan Arab,” terang Ali. “Aksi damai ini diikuti 350 siswa-siswi kelas 3, 4 dan 5,” tambahnya.

Dipaparkan, kontribusi agama dalam perjuangan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia cukup besar. Banyak pahlawan yang terlahir dan terus berjuang karena panggilan agamanya.

Agama di Indonesia memiliki posisi yang terhormat, dan Indonesia menanamkan karakter saling menghormati dalam kehidupannya lewat budaya dan agamanya.

Namun ironisnya, lanjut Ali, konflik yang mengatasnamakan agama mulai timbul di Indonesia, dan meningkat tajam dengan semakin berkembangnya gerakan ekstremis agama di Indonesia.

“Karena itu, untuk mengisi kemerdekaan ini, siswa-siswi SD Muhammadiyah 15 Surabaya, menyerukan kepada semua pihak untuk menghargai hak-hak mereka untuk bisa belajar dengan baik dan terpenuhi kebutuhan belajarnya baik dalam proses pembelajaran di sekolah maupun rumah,” ujar Ali. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *