Bengkulu, beritalima.com | Komitmen Pemda Provinsi Bengkulu dalam bidang kesehatan, dibawah kepemimpinan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, yang tertuang dalam Visi-misi Gubernur Bengkulu yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan bidang kesehatan, terutama dalam optimalisasi tenaga kesehatan yang handal dan professional serta peningkatan kesadaran hidup sehat, menurut Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (F-KIK) Universitas Bengkulu (UNIB) Awal Prasetyo, hal tersebut telah terlaksana dengan baik.
“Kami melihat Pak Gubernur sudah sangat memperhatikan bidang kesehatan ini. Sehingga kami dalam hal ini pihak akademisi juga harus merespon ajakan Gubernur itu untuk mengabdikan diri sepenuhnya kepada masyarakat Bengkulu,” ungkap Awal Prasetyo usai hadir pada Pembukaan Simposium, Workshop, Lomba Poster dan Tropical and Coastal Medicine Championship Tingkat Nasional dalam agenda Medical Duty on Sequent and Offial Symposium Rafflesia (MEDSOSIA) Ke 3, F-KIK UNIB, di ruang pertemuan salah satu Hotel kawasan Salah Lebar Kota Bengkulu, kemaren,
Terkait peningkatan kualitas tenaga kesehatan, lanjut Awal Prasetyo tentunya Pemprov Bengkulu tidak bisa bekerja sendiri. Karenanya melalui Dinas Kesehatan Pemprov Bengkulu diketahui telah memaksimal koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak, seperti dengan pihak akademisi, pengusaha serta stake holder lainnya.
“Sehingga pemenuhan sumber daya manusia berkualitas yang sehat itu bisa menjawab tantangan-tantangan yang ada di Bengkulu,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan Mahasiswa F-KIK UNIB Muhammad Alfaris dan Enok Situngkir. Mereka menilai, apa yang telah diprogramkan dan dilaksanakan Gubernur Rohidin selama ini jelas telah meningkatkan taraf kesehatan di Bengkulu.
“Jadi kami betul-betul mengapresiasi apa yang telah dilakukan Pak Gubernur. Salah satunya Pak Gubernur sangat mendukung kegiatan seminar dan symposium ini, dan hadir langsung ditengah-tengah kami,” kata mereka.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, menghadapi kemajuan zaman dan teknologi serta menghadapi era 4.0, para mahasiswa yang nantinya akan terjun dan mengabdikan diri ke tengah masyarakat harus mampu bersikap cerdas, mampu menyesuaikan dengan kebutuhan kekinian dan prilaku masyarakat sekarang.
Selanjutnya, para mahasiswa juga harus mampu mengidentifikasi jenis-jenis penyakit yang ada saat ini, yang lebih condong pada gangguan organ vital dan jelas berbeda dengan jenis penyakit masa sebelumnya yang lebih kepada ganguan kesehatan pada tubuh bagian luar.
“Sehingga dibutuhkan betul dokter yang interpreneur, tapi tetap dasarnya itu ibarat produk, produk utamanya ya ilmu kedokteran itu dan juga dibutuhkan kemampuan komunikasi dan jaringan,” jelas Gubernur Rohidin.
Disamping itu, yang terpenting dalam mensejahterakan masyarakat di bidang kesehatan dengan optimalisasi program Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang selama ini massif dikomandoi Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
“kita selalu mengatakan bahwa namanya promotif dan prefentif lebih baik daripada oratif. Ini penting juga dengan pola hidup masyarakat sehat,” tutupnya. (rl)