Oleh .M.Mufti Mubarok
Di tengah degup jantung nadi umat menunggu hasil situng KPU final tanggal 22 Mei 2019. Yang diwarnai dengan ribuan dugaan kecurangan yang terjadi.
Rezim dengan segala intrumen negara seolah tidak bergeming bahkan merasionalisasi beragam indikasi kecurangan sistematis, terstruktur dan masif seolah olah biasa.
Sebuah pemilu yang telah menelan korban tewas para penyelenggara pemilu 500 an lebih jiwa dan ribuan yang sakit. Menyisakan pertanyaan besar ada apa di balik berbagai fakta ini.
Ironisnya justru terjadi sebuah peristiwa politik yang luar biasa. Sebagaimana kekhawatiran banyak pihak. Yakni ditanda tanganinya kontrak OBOR ( One Belt One Road ) meski istilahnya dirubah yang sangat getol dikawal oleh LBP. Menteri Kemaritiman yang terkesan menangani semua urusan. Skema Turnkey Project sebagai skema investasi RRC seolah mengonfirmasi berbagai isu kekinian seputar invasi TKA China dan seolah menguak misteri munculnya RRC sebagai adidaya baru yang sangat menentukan dan mengendalikan area Asia Pasifik dimana Indonesia masuk di dalamnya.
Untuk menguak apa dan bagaimana OBOR di tengah dugaan Pilpres yang TSM terutama dalam kaitan menyelamatkan kedaulatan rakyat.
Dominasi Aseng yang didalangi oleh 9 Naga dengan memainkan wayang wayang bayaran baik unt kepentingan bisnis maupun politik. Semua Tokoh tokoh elite jakarta sudah terbeli tidak terkecuali.
Dulu pasukan Kubilai khan dari Tar Tar dapat di pukul mundur oleh Raden wijaja dari bumi surabaya. Kini mereka melalu poros baru jakarta beijing .
Dulu ketika Nasakom hampir berhasil maka misi aseng tak pernah berhenti sampai suatu saat menaklukkan bumi nusantara. Ada 3 hal penting tentang invansi aseng ke Indonesia
Pertama menguasai Bank kelemahan bangsa Indonesia sudah dibaca sejak awal. Karena bangsa ini inlander maka Dengan cara baru menjajah kembali dengan keuangan yang maha esanya dapat memanipulasi kekayaan negara dan kekuatan negara dengan menjalankan segala cara. Caranya adalah calon calon pejabat negara di kasih umpan sejak awal dan nantinya sangat bergantung, sehingga sampai kapan pun hutang budi akan terus terjadi sampai jadi presiden pun tidak bisa berkutik.
Kedua Menguasa aset vital berupa tanah maka indonesia akan kelhilangan kedaulatannya. 82 persen tanah kita sudah jatuh ke aseng.
Ketiga menguasai politik. Dulu jaman Soeharto agak susah tapi sekarang malah karpet merah unt para Taipan Aseng, sekarang jabatan jabatan strategis sudah dipegang.
Maka dari beberapa strategi invansi halus. Mereka sudah melakukan invansi dan reinkarnasi Khubilai Khan sudah berhasil tanpa harus berperang. Karena kubilai khan sekarang menggunakan taktik ala Joko Tingkir. Joko tingkir yang membuat kecurangan dan dia lah yang menyelesaikan masalah kecurangan. Dan dia jadi raja. Sebuah kecurangan yang sempurna di jaman sekarang.
JOKO TINGKIR JADI RAJA DAN KUBILAI KHAN JADI RAJA DI RAJA.
M.Mufti mubarok
Surabaya 12 Mei 2019