Remaja Harus Tahu Asal Usul Betawi

  • Whatsapp

beritalima.com – Sejak berabad-abad yang lalu, Jakarta sebagai kota Pelabuhan telah mengundang bermacam-macam suku bangsa sebagai penduduk kota ini. Meskipun Jakarta sebagai salah satu kota megapolitan yang bercorak heterogen, Betawi tetap diakui sebagai budaya asli penduduk kota ini. Akan tetapi, sepertinya kata asli agak terdengar sulit, karena tahukah kamu? Betawi merupakan hasil percampuran beragam suku dan bangsa yang telah mendiami Jakarta selama beratus-ratus tahun.

Menurut buku Betawi Kita, Betawi menjadi salah satu suku paling akhir terbentuk di antara suku-suku pribumi lainnya di Indonesia. Ini menjadi benar ketika Fadjriyah Nurdiarsih (Mpok Iyah) di wawancara pada (17/5/18), yang dikenal sebagai pengamat budaya Betawi yang saat ini juga bekerja di liputan6.com, “budaya Betawi merupakan akulturasi dari campuran ras yang membentuknya. Terdiri atas Cina, Arab, Melayu, hingga Portugis. Budaya Betawi merupakan adonan yang terbentuk selama berabad-abad, tidak serta merta masuk”.

Jika demikian mengapa Betawi bisa menjadi budaya asli Jakarta? “Budaya Betawi dapat diterima oleh kalangan masyarakat manapun di Jakarta, karena itu yang merupakan identitas dan jati diri masyarakat Jakarta, makanya bisa diterima”, ujar Fadjriyah.

Pada pertengahan abad ke-19, golongan penduduk dari berbagai bangsa, suku bangsa telah kehilangan ciri aslinya. Kemudian muncul suatu tipe masyarakat baru, yang dikenal sebagai Kaum Betawi.
Namun ternyata kenyataan akan asal usul budaya Betawi masih belum diketahui oleh kebanyakan remaja Jakarta sendiri, seperti yang dijelaskan Dewa, remaja Betawi yang saat ini kelas 2 SMK, ketika ditanya asal mula Betawi. “Jadi orang yang ngaku orang Betawi itu, dia dulunya hasil perkawinan macem suku dari Belanda, kan Belanda itu ada sukunya juga nah suku-suku Belanda masuk ke Jakarta, nikah deh sama orang asli Jakarta,”

Kesalahan persepsi ini yang membuat banyak remaja Betawi di Jakarta belum tahu fakta sebenarnya tentang bagaimana Betawi bisa menjadi budaya asli Jakarta di tanah Jawa. Tidak hanya asal usulnya saja, sebagian remaja Betawi pun mengaku masih tetap mengikuti kesenian Betawi karena menjadi ekstrakurikuler di sekolahnya. Dengan terjadinya hal ini, menurut saya sangatlah perlu peran pemerintah yang memasukkan lebih banyak kesenian Betawi di ekskul sekolah demi menjaga keutuhan budaya Betawi dan Jakarta pun tidak krisis dari kesenian yang menjadi identitas kota. Fenomena ini tidak dapat dibiarkan, karena jika orang Betawi kehilangan identitas mereka, maka riwayatnya pun hanya sebagai sebuah komunitas seni dan tradisi yang sekedar legenda saja.

Pesan dari Fadjriyah untuk remaja Betawi, “Hilangkan perasaan malas dan tumbuhkan rasa bersaing dengan suku lain. Sebab di Jakarta, ada perasaan sebagai suku asli, bisa bertahan karena memiliki modal. Namun jika lalai, justru tersenggol. Remaja Betawi masa kini harus mematahkan anggapan orang Betawi malas, tak berpendidikan, dan kasar, seperti yang tecermin dalam sinetron. Tunjukkan Betawi yang lebih berbudaya”.

Rizqia Khoirunnisaa
mahasiswi jurnalistik tingkat empat
Politeknik Negeri Jakarta

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *