Sidoarjo.beritalima.com- Salah satu warga Buduran, Soni (38)rencana untuk mengelar tasyakuran dalam pembukaan konter handphone mendapat kendala dari pejabat dari desa Buduran.Rencananya untuk menghidupi keluarga dan membuka peluang kerja dari warga sekitar ,tetapi ternyata mendapat kendala dari pejabat dari desa setempat.(sabtu.22/04/2017)
Soni mengatakan mengaku dipersulit untuk membuka usaha konternya yang ada di lingkungan desa Buduran . karena ini bukan masalah ijin, sepertinya ada motif lain yang membuat saya dipersulit oleh RT, RW dan Kelurahan. Hal ini sudah terjadi sejak 5 bulan yang lalu. Kenapa dipersulit? Saya juga masih bingung, katanya.
Bapak dua anak ini mengaku sebelum buka itu sudah pernah konsultasi dengan pihak Kecamatan Buduran. “Pak Sentot (Camat Buduran) yanh bilang kalau mau buka disitu gak perlu ijin. Pemberitahuan saja cukup. Saya bersyukur dapat support dari pak camat,” jelasnya.
“Rencana hari ini saya membuka konter dan mengundang warga sekitar 37 orang dengan tasyakuran, tidak sampai bikin kemacetan jadi tidak perlu ijin kepolisian,” imbuhnya.
Soni berharap agar kepala desa bisa lebih jeli menyikapi segala hal. “Apakah saya salah membuka usaha di tempat itu, kalau memang tidak bisa ya saya akan mengadu kepada tingkat yang lebih tinggi. Saya juga punya hak perlindungan hukum,
​tegasnya.
Soni mengaku tokonya yang memiliki luas 10 x 4 meter sudah mengeluarkan biaya banyak. “Jadi ya tolonglah didukung,” katanya.
Toko yang rencananya buka 24 jam dengan 18 karyawan merupakan pindahan dari lahan yang berada di seberang jalan. “Konter yang lama pada 24 April besok lahannya diminta kembali oleh PT KAI dan akan kami bongkar. Saya berterima kasih dengan PT KAI sudah bisa merealisasikan himpunan pedagang aneka produk di sebelah pos rel itu. Nah karena masih proses maka saya menyewa tempat ini,” paparnya.
Camat Buduran, Sentot, mengatakan dirinya sudah bilang dengan Soni untuk membuka usahanya. “Saya suruh buka Minggu besok. Nanti ijin sambil jalan sesuai dengan aturan yang ada,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Buduran, Arifin dihubungi ponselnya tidak diangkat. Bahkan di SMS juga tidak dibalas.(kusaeri)