Rencana Toyota Saat Ibu Kota Indonesia Pindah

  • Whatsapp

beritalima.com | Saat ini, Toyota sebagai salah satu produsen otomotif terbesar asal Jepang telah memasarkan 22 model mobil Toyota dari berbagai kategori di Indonesia, yaitu SUV, Hybrid, MPV, Sedan, Hatchback, Sport, Truck, dan Pickup Trucks.

Harga mobil Toyota termurah adalah Toyota Agya seharga Rp138,2 juta untuk tipe terendah. Sedangkan, mobil Toyota termahal adalah Toyota Land Cruiser dengan harga pada tipe terendah, yaitu Rp2 miliar.

Sementara itu, mengenai pemindahan ibu kota negara yang baru, Kabupaten Penajam Pase Utara, Kalimantan Timur terus menjadi sorotan termasuk harga mobil Toyota di sana. Berdasarkan pantauan, harga mobil di calon ibu kota Indonesia diakui jauh lebih mahal dibanding di Jakarta.

Harga mobil baru Toyota di wilayah ini terpantau memiliki selisih yang hampir menyentuh angka Rp50 jutaan. Anton Jimy Suwandy, Presiden Director PT Toyota Astra Motor (TAM) pun memberikan tanggapan atas hal ini.

“Jadi kenapa harganya bisa berbeda-beda, harga sebenarnya bukan masalah naik atau turun, harga itu karena melihat kompetisi di pasar tersebut,” buka Anton Jimy Suwandy beberapa waktu yang lalu.

Alasan Harga Mobil Toyota di Kalimantan Timur Berbeda

Anton menambahkan jika perbedaan harga mobil baru Toyota tersebut diakibatkan oleh adanya standar harga pasar. “Kalau di pasar tersebut memang ada standar untuk menaikan dan menurunkan harga, maka kita akan samakan dengan standar di pasar itu, dan pasti memenuhi kriteria biaya-biaya di pasar itu,” sambungnya.

Dirinya pun menambahkan bahwa selain dikarenakan perbedaan standar harga mobil Toyota 2019, faktor lain penyebab perbedaan harga adalah pajak kendaraannya. “Apakah ada beda pajak, beda masalah transportasi juga. Penyesuaian itu pasti ada. Karena itu kan ‘nyebrang’ laut juga dan yang lain. Selain itu ada ongkos-ongkos juga yang harus diperhatikan,” kata Anton.

“Mobil yang paling laku disini saya rasa masih sama dengan penjualan nasional. Di Kalimantan Timur itu ada kota besar, Balikpapan dan Samarinda. Banyak juga mobil penumpang yang laku di wilayah ini,” ujarnya.

Toyota mengatakan jika penjualan di wilayah Kalimantan Timur masih ada di angka ratusan unit per bulan. “Tahun 2018 itu di Kaltim rata-rata penjualannya mencapai 520 unit per bulan, jadi full year mencapai 6.245 unit di tahun 2018. Di tahun 2019 sampai Juli penjualannya mencapai 3.330. Rata-rata 476 unit per bulan. Ini merupakan campuran antara retail dan fleet dari tujuh cabang di Kaltim,” pungkasnya.

Tambah Jaringan Dealer

Meski baru diumumkan, Toyota sudah memiliki strategi dalam menyambut kehadiran ibu kota baru. Salah satu yang akan dipersiapkan adalah menambah jaringan penjualan dan after sales di wilayah Kalimantan Timur.

“Kemungkinan mobilitas yang akan berubah dengan berpindahnya ibu kota tentu saja ada. Ekspansi jaringan di Toyota didasari oleh banyak faktor, salah satunya ialah jumlah market-nya baik dari sisi pembelian ataupun sisi perawatan,” ujar Executive General Manager PT TAM, Fransiscus Soerjopranoto.

Maka menurut Soerjo apabila rencana pemindahan ibu kota sudah berjalan dan seiring hal tersebut juga dibarengi dengan semakin besarnya kebutuhan market yang lebih besar di Kalimantan, tentu hal tersebut akan masuk ke dalam studi Toyota untuk menambah jaringan agar bisa melayani konsumen dengan baik sebagai bagian dari spirit Beyond Service Toyota.

beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *