SURABAYA, Beritalima.com|
Beberapa tahun terakhir, PT PAL Indonesia resmi mencanangkan diri sebagai pemain global. Hal ini ditengarai dengan dipilihnya PT PAL Indonesia melalui kontrak pengadaan Kapal Perang bagi Angkatan Laut Filipina dan Uni Arab Emirate (UAE) pada tahun 2022 silam.
Kemajuan bisnis PT PAL dalam dekade terakhir yang mampu mengamankan posisi di pasar global, tidak lantas membuat PT PAL puas. Kaharuddin Djenod selaku CEO PT PAL Indonesia, mengusung perubahan budaya di perusahaan manufaktur bidang maritim dan pertahanan ini secara massif, melalui Transformasi Digital dalam Industri Maritim 4.0.
Transformasi industri sendiri telah menjamur baik di tingkat nasional maupun internasional. Namun, transformasi industri 4.0 yang di implementasikan pada industri maritim adalah yang pertama dilakukan di Indonesia oleh PT PAL Indonesia, yang dikenal dengan IM4.
“Transformasi industri maritim 4.0 juga membawa banyak perubahan dalam pengembangan kepemimpinan, termasuk cara berpikir, cara memandang inovasi dengan perspektif yang lebih segar, dan cara memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan operasional bisnis,” ujar CEO PT PAL Indonesia tersebut.
Perubahan besar ini, bertujuan untuk meningkatkan performa perusahaan, menampilkan data dan informasi yang lebih akurat dan dapat di akses secara realtime. Selain itu, juga meningkatkan efektifitas komunikasi di internal perusahaan dengan para stakeholder. Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, PT PAL Indonesia dalam kerangka transformasinya secara bertahap mengimplementasikan sistem IM4 dengan mengadopsi teknologi Artificial intelligence, IoT, Big Data, dan Dashboard Monitoring.
Tidak hanya melakukan digitalisasi data dan informasi, Kaharuddin Djenod selaku pencetus perubahan massif ini menegaskan bahwa Transformasi IM4 ini merupakan tren digital baru yang terintegrasi ke dalam strategi bisnis.
“Yang berdampak pada cara bisnis beroperasi dan memberikan nilai tambah bagi customer. Karena melalui sistem IM4, PT PAL akan dapat mendeteksi proses produksi hingga kebutuhan perbaikan atau perawatannya. Sehingga dapat memangkas faktor risiko bagi customer. Melalui IM4 juga, PT PAL terus berupaya menghadirkan ide dan inovasi terbaru,” terangnya.
Kaharuddin menambahkan, bahwa hal penting untuk mencapai keberhasilan sebuah bisnis dalam menjalani transformasi IM4 yakni diperlukannya tekad kuat dan optimisme untuk evolusi budaya kerja dan budaya perusahaan.
“Kita harus menerima perubahan, meskipun jalan untuk mencapainya mungkin menantang. Melalui IM4 ini, kita dapat memberi nilai tambah secara positif dan lebih baik pada produk dan layanan kita,” pungkas CEO PT PAL Indonesia tersebut.
Tentang PT PAL Indonesia: PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Kami memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering). Selain itu, kami juga terbilang andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.(Yul)