Jombang | beritalima.com – Resmi Surat Keputusan Menteri Agama (KMA) RI Nomor: 1107 tahun 2023 tentang izin penyelenggaraan program studi Pendidikan Agama Islam untuk program magister pada Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Tambakberas Jombang diterima Yayasan Perguruan Tinggi Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. Pada gilirannya Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (UNWAHA) membuka program Pasca Sarjana Pendidikan Agama Islam.
“Sebagai langkah maju dalam memberikan pendidikan tinggi di bidang keislaman maka dengan keberadaan program ini menandai komitmen UNWAHA Jombang terus berkontribusi dalam pengembangan keilmuan dan pendidikan di Jombang dan sekitarnya,” ujar Rektor UNWAHA Prof. Dr. Ir. H. Gatot Ciptasi, DESS, IPU, ASEAN Eng melalui Humas UNWAHA diterima beritalima.com, Rabu (21/2/2024).
Lanjut Rektor, dibukanya program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam, UNWAHA memberi kesempayan kepada sarjana yang ingin menvembangkan pemahaman dan keterampilan di bidang pendidikan Islam.
“Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan tenaga pendidik dan pemikir yang mumpuni dalam mengelola pembelajaran agama Islam, baik tingkat sekolah maupun lembaga pendidikan tinggi,” ucapnya.
Program ini ungkap Rektor, mahasiswa akan diajak mendalami berbagai aspek pendidikan agama Islam, termasuk metode pengajaran yang efektif, pengembangan kurikulum, serta pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai keislaman yang relevan.
“Dengan memadukan teori dan praktik, UNWAHA Jombang berupaya menciptakan lingkungan akademis yang mendukung mahasiswa pascasarjana dalam mengembangkan potensi dan kontribusi mereka di bidang pendidikan,” tuturnya.
Diharapkan Rektor Prof. Gatot Ciptadi, ketersediaan program pascasarjana Pendidikan Agama Islam di UNWAHA dapat memberi kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas pendidikan agama Islam.
“Dengan dukungan dosen dan fasilitas yang memadai, UNWAHA Jombang bertekad mencetak lulusan pascasarjana yang tidak hanya memiliki keahlian akademis, tetapi juga memiliki komitmen untuk berkontribusi dalam kemajuan pendidikan agama Islam di Indonesia,” pungkaanya.
Jurnalis : Dedy Mulyadi
