SURABAYA, beritalima.com | Pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengajak masyarakat Jawa Timur untuk menjadikan peringatan Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1443 Hijriah sebagai momentum move on dari pandemi Covid-19, panen respon positif. Diantaranya Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim yang juga Ketua RKIH (Rumah Kreasi Indonesia Hebat) Jatim, ning Lia Istifhama, dan aktivis Golkar Siti Rafika Hardhiansari.
“Pernyataan beliau sangat jelas dan tidak ada kesan ambigu. Bahwa istilah move on tersebut merujuk pada move on atau bangkit dari masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19. Optimisme dan semangat yang beliau gelorakan ini selaras dengan spirit Islam bahwa setelah kesulitan terdapat kemudahan. Harus ini sangat penting terinternalisasi dan menjadi brainstorming.”
Ning Lia yang saat itu hadir sebagai narasumber dalam dialog Kamisan Gerindra (13/8) yang bertajuk: Gubernur Khofifah Ajak untuk Move On dari Covid 19, Tepatkah?, dengan lugas menyatakan 100 persen tepat dan sepakat.
“Ibu Gubernur melekatkan makna semangat dengan tetap menekankan pada penerapan protokol kesehatan dengan tepat. Kedua unsur ini terintegrasi dan tidak terpisahkan. Dengan begitu, jika kita melihat istilah tersebut secara utuh dan obyektif, maka inilah yang menjadi solusi yang kita butuhkan.”
Tokoh Muda Inspiratif Jatim versi Forum Jurnalis Nahdliyyin tersebut juga menekankan beberapa hikmah dari semangat ‘move on’.
“Yang pertama, bahwa kita terstimulus membangun resiliensi, ketangguhan. Hal ini sangat seirama dengan spirit Dirgahayu RI ke 76 tahun yang menggelorakan Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh. Kita yang saat ini tidak terbelenggu penjajahan seyogyanya lebih optimis untuk menghadapi persoalan setelah negara ini merdeka. Sudah kewajiban kita untuk meneladani ketangguhan para pendahulu.”
“Yang kedua, saat kita berbicara ketangguhan atau bangkit dan move on, maka kita bisa belajar dari pengalaman sebelumnya. Sebagai contoh, saat kita jatuh sakit atau mengalami masalah, maka disitu kita me-remind (mengingat) langkah apa yang kita lakukan untuk bangkit menghadapinya.”
Sedangkan Santi Fauziah Ketua Kartini Nusantara, menjelaskan respon positifnya dengan menilai move on sebagai spirit bangkit.
“Move on dari masa sulit pandemi, itu yang saya tangkap. Dalam hal ini, kita didorong sebagai insan masyarakat agar mulai bangkit dari keterpurukan kondisi yang ada. Hal ini dimulai dari diri sendiri, keluarga serta lingkungan sekitar.”
Santi pun menambahkan bahwa spirit bangkit adalah motivasi membangun penguatan kemandirian.
“Harus ada semangat bangkit secara finansial tanpa abai dengan protokol kesehatan. Dari kata move on tersebut, maka kita semua bahu membahu bangkit bergandeng tangan membantu masyarakat sekitar yang terdampak pandemi,” pungkasnya. (red)