SURABAYA, beritalima.com – Ribuan masyarakat hadir di acara sosialisasi bahaya narkoba di Pasar Turi Baru Surabaya, Minggu (25/3/2018). Acara ini digelar Garda Mencegah Dan Mengobati (GMDM) DPW Kota Surabaya.
Menurut Ketua DPW GMDM Kota Surabaya, Yayuk Sri Wahyuningsih, even ini sengaja digelar untuk mengingatkan bahaya narkoba yang belakangan sudah semakin dekat dengan keluarga.
“Ada sekitar 2.000 peserta yang hadir dalam sosilisasi yang dikemas dalam parade senam ini,” kata Yayuk, Senin (26/3/2018).
Even ini juga dihadiri berbagai institusi yang terkait narkoba seperti BNN Kota Surabaya, Dispora Kota Surabaya, LKBH DPP – Jawa Timur & Surabaya.
Sejumlah perwakilan mitra juga ikut hadir diantaranya Forum Relawan Putra Daerah, GobackAE, BPJS Ketenagakerjaan, UKM Bersinar, dan sebagainya.
Yayuk menyatakan, organisasinya juga akan terus menggandeng para Ketua RT/RW dan tokoh masyarakat agar bersedia melapor untuk membantu menyelamatkan para korban narkoba.
“Melaporkan itu bukan berarti menjerumuskan, tapi justru menyelamatkan warga tersebut,” tandasnya.
Dia mengingatkan, pengedar narkoba sudah semakin cerdik untuk menjerat para korbannya. Salah satunya mengemas narkoba dalam bentuk permen untuk mengincar pengguna baru dari kalangan pelajar.
Berdasarkan data yang dimiliki, Provinsi Jatim yang beribukota di Surabaya menduduki peringkat pertama kasus penyalahgunaan narkoba.
Persoalannya, diantaranya karena banyak pengurus RT/RW maupun tokoh masyarakat lain yang melihat warganya yang terlibat narkoba masih enggan melapor dengan berbagai pertimbangan.
Selain itu, GMDM kini berupaya agar para pengguna narkoba diposisikan sebagai korban yang tidak perlu diberi sanksi penjara.
“Mereka itu sedang sakit, butuh rehabilitasi supaya sembuh. Bukan dipenjara yang justru membuat kondisinya semakin parah, tapi direhabilitasi saja,” jelasnya.
Sebagai bentuk pertanggujawaban, pihaknya mengaku siap melakukan pendampingan pada mereka yang sedang berperkara dengan hukum.
“Tapi untuk memastikan bahwa dia bukan pengedar atau bandar narkoba, kami harus melakukan investigasi hingga ke sekitar rumah tinggal yang bersangkutan,” ujar ibu dua anak ini.
Para korban narkoba itu oleh GMDM nantinya akan diberi pengobatan, dibantu oleh para psikiater/konseling/dokter yang sudah mereka gandeng.
Soal pendanaan, kata Yayuk, tidak menjadi masalah karena banyak pihak terutama pengusaha yang prihatin dan ikut tergerak untuk membantu menekan jumlah pengguna narkoba.
Ditambahkan, penyalahgunaan narkoba kerap menjadi pemicu beragam penyakit dan perilaku buruk seperti penyakit HIV/AIDS dan premanisme.
“GMDM Kota Surabaya sudah punya 800 relawan dan 50 pengurus yang siap membantu memerangi narkoba,” pungkasnya. (Ganefo)