MALANG, beritalima.com| Peringatan Hari Ulang Tahun HUT Kabupaten Malang ke 1259, selalu mengadakan agenda tahunan yakni ‘Kirab Budaya’, yang selalu ditunggu ribuan warga Kabupaten Malang khususnya. Namun, ada yang lain dalam kegiatan kali ini. Yang sebelumnya agenda ‘Pawai Kirab Budaya’ yang biasanya di gelar di Jalur Lintas Selatan (JLS), untuk tahun 2019 dilaksanakan di Jalur Lintas Barat (Jalibar) Kepanjen Malang yang merupakan jantung kota Kabupaten Malang.
“Sesuai jadwal rangkaian yang masuk dalam Malang Beach Festival (MBF), Bakal dimeriahkan 28 September 2019, dan melalui kegiatan ini memang tugas kita untuk menyiapkan sarana dan perasarana bagi perserta nantinya untuk ikut mencurahkan ide kreatifitas kepada masing- masing peserta dalam ajang kirab budaya di kalangan masyarakat dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah OPD pemerintah Kabupaten Malang ini,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang Dr Made Arya Wedhantara saat ditemui awak media di lokasi jalur lintas barat (Jalibar) Sabtu, 28/09.
Nampak kegiatan ini, ribuan masyarakat Kabupaten Malang tumpek blek memadati dan menyaksikan kegiatan yang mengambil start dan finish di sepanjang Jalan Lintas Barat (Jalibar) Kota Kepanjen.
Acara ini dibuka langsung oleh Bupati Malang definitif Drs. H.M. Sanusi, MM, dengan ditandai pemukulan drum bersama Asisten Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Adella Raung mewakili Menteri Pariwisata RI yang berhalangan hadir dan sejumlah Forkopinda diantaranya Kapolres Malang, Dandim 0818 Kabupaten Malang – Kota Batu di depan panggung kehormatan.
“Kirab ini diikuti tujuh tamu daerah, delapan perusahaan, 43 peserta OPD di lingkungan Pemkab Malang dan 33 kecamatan. Dan juga kirab Budaya ini rutin digelar tiap tahun untuk memeriahkan Hari Jadi ke 1259 Kabupaten Malang ini sangat bagus dan mampu menjadi daya tarik baik masyarakat Kabupaten Malang serta menambah kunjungan wisatawan,” kata Made.
Bupati Malang HM Sanusi juga menyampaikan bahwa ada sedikit perbedaan pada pelaksanaan Kirab Budaya di tahun 2019, dimana beberapa pelaksanaan Kirab Budaya beberapa tahun belakangan dilaksanakan di pesisir selatan Kabupaten Malang. Tetapi pada tahun ini, pelaksanaannya digeser ke kawasan Jalur Lintas Barat.
“Perubahan ini, tentu tidak menyurutkan semangat pagelaran Kirab Budaya. Justru, dengan adanya variasi tempat pelaksanaan, diharapkan dapat memacu partisipasi aktif semua pihak, yang pada gilirannya mendorong pemerataan pembangunan di semua wilayah,” ujar Sanusi yang baru saja dilantik menjadi Bupati Definitif ini.
“Untuk menjadikannya sebagai kegiatan bernilai jual, khususnya sebagai event wisata andalan haruslah terus dilakukan inovasi,” imbuhnya.
Gelaran Kirab Budaya dibuka penampilan Tarian Pesona Kabupaten Malang oleh Joko Roro Kabupaten Malang, disusul tarian kipas dari kelompok difable JCI Universitas Brawijaya di depan panggung utama atau titik finish. Kemudian, penampilan menawan Marching Band Bhahana Swara Sangkakala Bhawana SMA Negeri 1 Kepanjen.
Baru peserta kirab satu per satu mulai beraksi diawali rombongan mobil hias dari kontingen DPRD Kabupaten Malang dengan tema pewayangan Rama Shinta. Disusul kontingen Sekretariat Daerah Kabupaten Malang yang dipimpin Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Ir. Didik Budi Muljono, MT dengan tema Topeng Malangan. Tamu kehormatan juga beraksi di barisan terdepan.
“Kirab ini masuk dalam 3A Kepariwisataan yakni pada poin Atraksi. Dua A lainnya adalah Amenitas dan Aksesbilitas. Semoga rutin digelar dan semakin menarik sehingga tujuan dari event ini tercapai,” tandas Asisten Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Adella Raung.
Acara ini berlangsung sukses, dengan diawali dari kontingen Kota Kediri yang menampilkan cosplay menarik dengan tema Harmoni Kota Kediri. Serasa tak mau kalah, rombongan tamu dari Kota Probolinggo beraksi dengan menampilkan tarian yang diperagakan 40 remaja putri.
Kontingen dari Bank Jatim juga memukau dengan tampilan street fashion dengan tema Tropical Forest, Save the Planet. SMK NU Miftahul Huda Kepanjen juga ambil bagian dengan tema Keragaman Budaya Indonesia yang diikuti para siswa-siswinya dan menampilkan mobil escafator yang dinamai Skid Steer Loader 018 serta ditutup mobil hias dari mobil alat berat jenis wheel loader bertema kepala singa berukuran besar.
Disusul kemudian penampilan seluruh mobil hias dari para OPD di lingkungan Pemkab Malang. Kontingen Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menampilkan tema Malang Beach Run, sembari mempromosikan event Malang Beach Run pada 12 Oktober mendatang.
Memasuki malam hari, usai rehat beberapa menit, giliran kontingen dari 33 kecamatan yang menampilkan atraksinya. Diawali dari Kecamatan Gondanglegi dengan penampilan Pesona Gondanglegi yang diperkuat 100 personil. Tarian teatrikal yang dibalut coseplay begitu mempesona. Disusul kontingen Kecamatan Sumber pucung menampilkan tema Ramayana. [san/RP]