Surabaya, 30/5 (Antara) – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menghadiri pameran foto denyut kehidupan Surabaya yang digelar Kantor Berita Antara Biro Jawa Timur bekerja sama dengan Pemkot Surabaya di gedung Galeri Museum Siola Surabaya, Senin.
Ketua Kantor Berita Antara Biro Jatim Akhmad Munir dalam sambutannya mengatakan pameran foto yang digelar Antara setiap tahunnya biasanya digelar di mal-mal, namun tahun ini khusus di gelar di Galeri Museum Surabaya dalam rangka memperingati HUT ke 723 Surabaya.
“Suatu kebanggaan dan kehormatan, bu Risma hadir membuka pameran foto. Ini Memandakan Surabaya milik bersama, khususnya para fotografer,” kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur ini.
Ia mengatakan foto yang dipamerkan kali ini merupakan 30 foto nominasi lomba foto tema Denyut Kehidupan Surabaya. Peserta lomba sebanyak 400 orang dari kalangan jurnalis, komunitas foto, mahasia dan pelajar.
“Peserta lomba foto ini juga diikuiti dari daerah lain di antaranya Madiun. Selebihnya 50 foto yang dipamerkan adalah karya fotografer Antara Jatim,” ujarnya.
Dari 30 nominasi tersebut akhirnya ditetapkan 6 foto sebagai pemenang lomba. “Harapan kami bisa kerja sama pemkot dengan antara untuk kegiatan positif seperti ini terus terjaga,” katanya.
Apalagi, lanjut dia, ada even bertaraf internasional UN Habitat yang akan digelar di Surabaya pada Juli mendatang. “Tentunya melalui kantor berita Antara, kegiatan tersebut bisa disiarkan melalui jaringan yang sudah ada ke penjuru dunia,” ujarnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan mengucapkan terima kasih kepada fotografer yang sudah memotret sisi kehidupan di Surabaya dengan baik. Melalui tangan-tangan para fotografer, Kota Surabaya menjadi indah dan terkenal di dunia.
“Gara-gara fotografernya pinter, jembatan kenjeran menjadi foto terbaik 10 di dunia. Kalau yang ambil fotografer, fotonya bisa berbicara,” katanya.
Risma mengatakan pada saat dirinya diundang PBB di New York, ia menyampaikan bahwa Surabaya sudah punya website khusus tentang Surabaya yang bisa dikunjungi para peserta UN Habitat.
“Website lebih update supaya orang lain bisa mengetahui,” katanya.
Sebetulnya, lanjut dia, saat itu pihaknya menyiapkan 4.000 peserta UN Habitat, namun pihak PBB mengatakan peserta bisa membludak sampai 6.000 hingga 7.000 peserta.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga meminta pameran foto tidak hanya berakhir pada 5 Juni mendatang, melainkan sampai pelaksanaan sampai akhir Juli mendatang pada saat berlangsungnya UN Habitat. Foto-foto tersebut mau dipamerkan peserta UN Habitat.
Adapun pemenang utama lomba foto adalah juara pertama Surya Bayu dengan judul Pahlawan Keluarga, juara kedua Ali Masduki judul Di Atas Danau Kebun Bibit, Juara ketiga Dhimas Maulana judul Angkutan Joyoboyo.
Sedangkan juara harapan satu diraih Alan Darmawan judul Kebanggaan Fotografer, harapan 2 Teguh Prasetiyo judul memperbaiki perahu dan haraoan tiga Alexander Onyong judul Bermain di Kolam. ***4***
“Suatu kebanggaan dan kehormatan, bu Risma hadir membuka pameran foto. Ini Memandakan Surabaya milik bersama, khususnya para fotografer,” kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur ini.
Ia mengatakan foto yang dipamerkan kali ini merupakan 30 foto nominasi lomba foto tema Denyut Kehidupan Surabaya. Peserta lomba sebanyak 400 orang dari kalangan jurnalis, komunitas foto, mahasia dan pelajar.
“Peserta lomba foto ini juga diikuiti dari daerah lain di antaranya Madiun. Selebihnya 50 foto yang dipamerkan adalah karya fotografer Antara Jatim,” ujarnya.
Dari 30 nominasi tersebut akhirnya ditetapkan 6 foto sebagai pemenang lomba. “Harapan kami bisa kerja sama pemkot dengan antara untuk kegiatan positif seperti ini terus terjaga,” katanya.
Apalagi, lanjut dia, ada even bertaraf internasional UN Habitat yang akan digelar di Surabaya pada Juli mendatang. “Tentunya melalui kantor berita Antara, kegiatan tersebut bisa disiarkan melalui jaringan yang sudah ada ke penjuru dunia,” ujarnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan mengucapkan terima kasih kepada fotografer yang sudah memotret sisi kehidupan di Surabaya dengan baik. Melalui tangan-tangan para fotografer, Kota Surabaya menjadi indah dan terkenal di dunia.
“Gara-gara fotografernya pinter, jembatan kenjeran menjadi foto terbaik 10 di dunia. Kalau yang ambil fotografer, fotonya bisa berbicara,” katanya.
Risma mengatakan pada saat dirinya diundang PBB di New York, ia menyampaikan bahwa Surabaya sudah punya website khusus tentang Surabaya yang bisa dikunjungi para peserta UN Habitat.
“Website lebih update supaya orang lain bisa mengetahui,” katanya.
Sebetulnya, lanjut dia, saat itu pihaknya menyiapkan 4.000 peserta UN Habitat, namun pihak PBB mengatakan peserta bisa membludak sampai 6.000 hingga 7.000 peserta.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga meminta pameran foto tidak hanya berakhir pada 5 Juni mendatang, melainkan sampai pelaksanaan sampai akhir Juli mendatang pada saat berlangsungnya UN Habitat. Foto-foto tersebut mau dipamerkan peserta UN Habitat.
Adapun pemenang utama lomba foto adalah juara pertama Surya Bayu dengan judul Pahlawan Keluarga, juara kedua Ali Masduki judul Di Atas Danau Kebun Bibit, Juara ketiga Dhimas Maulana judul Angkutan Joyoboyo.
Sedangkan juara harapan satu diraih Alan Darmawan judul Kebanggaan Fotografer, harapan 2 Teguh Prasetiyo judul memperbaiki perahu dan haraoan tiga Alexander Onyong judul Bermain di Kolam. ***4***