SITUBONDO, beritalima.com – Ojung adalah suatu kebudayaan berupa adu kekuatan dan saling memukul menggunakan sebuah rotan dari Desa Bugeman kecamatan Kendit yang hanya satu-satunya di Kabupaten Situbondo, tradisi Ojung telah dilakukan secara turun temurun oleh 17 keturunan para leluhur/pembabat Desa Bugeman, sebagai puncak dari ritual selamatan desa, dengan tujuan untuk meminta hujan kepada sang kuasa dan juga untuk menghindari bencana atau penolak bala sekaligus mempererat persaudaraan antar warga.
“Tradisi turun temurun dari leluhur yang sudah dilakukan warga Desa Bugeman yang tetap dipertahankan sampai saat ini, tujuannya hanya sebagai rasa syukur masyarakat pada yang maha kuasa atas hasil panen yang melimpah, selain itu kami meyakini ritual ini sebagai tolak bala dari segala macam bencana yang akan menimpa desa kami,”Kata Kepala desa Bugeman Udid Yuliasto.
Ritual sejak 13 abad silam dilakukan oleh pemain Ojung merupakan unjuk ketangkasan dengan menggunakan rotan dan mencambuk badan lawan sebanyak 3 kali secara bergantian, sementara disaat bersamaan lawannya harus pintar menangkis cambukan lawan juga dengan rotan, pemenangnya ditentukan dengan diapa cambukannya paling banyak mengenai badan lawan dialah pemenangnya.
“Perasaan takut memang ada diawal – awal dulu saya baru ikut sebagai peserta, apalagi melihat darah yang keluar karena sabetan rotan, tapi itulah berkah bagi kami, rasa sakit sirna apalagi ini untuk selamatan bersama, tidak unsur dendam di acara ini, walau terluka kami tetap saling berpelukan dan tertawa,” Ujar Burawi peserta asal Desa Alasmalang pada beritalima.com selasa (27/12).
Setiap cambukan yang mengenai tubuh lawannya para petarung menari kegirangan, wasit dan juri akan menandai bekas pukulan di badan lawan dengan coretan spidol, Meski meninggalkan luka memar bahkan darah berceceran akibat kulit terkelupas karena pukulan cambuk, para petarung mengaku senang bisa tampil di even tersebut tanpa menyimpan dendam kepada lawan – lawannya, tak hanya dari desa Bugeman saja yang ikut sebagai peserta, tapi peserta juga berdatangan dari berbagai daerah Situbondo bahkan ada peserta dari Kab.Bondowoso dan Kab probolinggo.
“yang paling sedikit terkena cambukan dialah pemenangnya, Meski sakit dan membahayakann tradisi ojung wajib hukumnya digelar setiap acara selamatan didesa Bugeman ini,”imbuh Burawi
Ritual pagelaran ojung dalam rangka selamatan tahunan cukup menarik perhatian Ribuan warga dari berbagai desa di Situbondo, terlihat ribuan penonton memadati lokasi acara. Mereka rela berdesakan untuk bisa melihat dari dekat seperti apa ritual ojung, bahkan menurut seorang warga tahun lalu ada rombongan dari amerika dan belgia yang sengaja datang melihat Kesenian Ojung.
(**/JOE)