RobertoNews : Kanker Payudara!

  • Whatsapp

Berdasarkan data Komite Penanggulangan Kanker Nasional dari 266 juta penduduk di Indonesia terdapat 348.809 pasien kanker baru setiap tahunnya dimana sekitar 80% tidak terobati. 20% dari 80% penderita kanker di Indonesia, khususnya dua jenis kanker terbanyak di Indonesia, yaitu kanker payudara dan leher rahim, pemerintah telah melakukan berbagai upaya antara lain deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun.


Bagi kaum wanita, kanker payudara menduduki ranking no.1 diIndonesia. Kanker payudara merupakan jenis kanker yang berkembang pada sel-sel  payudara. Kanker jenis ini dapat terjadi bila sel-sel di organ payudara tumbuh dengan mekanisme abnormal. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, membentuk benjolan atau massa. Bila tidak segera ditangani, sel abnormal tersebut bisa menyebar melalui kelenjar getah bening ke bagian tubuh lainnya. Selain itu, meskipun jauh lebih sering terjadi pada wanita, kanker payudara juga dapat terjadi pada pria.

Penyebab Kanker Payudara masih belum diketahui namum ada dugaan karena mutasi genetik

FAKTOR RESIKO YANG DIDUGA PENCETUS KANKER PAYUDARA ;
1. Jenis kelamin : wanita jauh lebih tinggi dibandingkan pada pria.
2. Usia ; umur semakin tua resiko semakin tinggi
3. Riwayat kanker payudara pada diri sendiri dan ada riwayat payudara diantara keluarga.
4. Obesitas,gangguan jantung, diabetes, dan kanker, termasuk kanker payudara.
5. Usia Menstruasi lebih muda dan Usia Menopause terlalu lama sangat beresiko
6. Paparan radiasi.
7. Belum pernah hamil.

Gejala Kanker Payudara
1. Ada benjolan pada payudara / pengerasan yang berbeda dari jaringan sekitar.
2. Ukuran, bentuk, atau tampilan dari payudara berrbeda
3. Warna kulit payudara berobah
4. Puting payudara masuk ke dalam & pengelupasabpn kulit
5. Pori pori di kulit payudara, yang dapat menyerupai kulit jeruk dan kemeraahan
Diagnosis Kanker Payudara :
1. Keluhan dari si sakit tentang gejala yang dialami
2. Mammografi untuk deteksi kanker payudara
3. USG & CT Scan & MRI
4. Biopsi jaringan merupakan diagnosa pasti.

PENGOBATAN
Pengobatan kanker payudara bertujuan untuk menghilangkan seluruh sel kanker yang muncul. Namun, meski pengobatan telah dilakukan, sel kanker di payudara masih mungkin kembali atau kambuh lagi pada suatu waktu, yang umumnya terjadi beberapa bulan atau tahun setelah pengobatan.Sel kanker ini bisa kembali muncul di tempat yang sama (lokal) atau justru menyebar ke bagian lain dari tubuh. Kekambuhan ini bisa terjadi karena sel abnormal tersebut bersembunyi di bagian payudara lain atau bahkan ke area tubuh lainnya saat pengobatan dilakukan.
Pengobatan Kanker Payudara bergantung pada kanker yang dialami, stadium kanker, ukuran massa, serta sensitivitas sel kanker terhadap hormon.
Ada beberapa pilihan untuk Pengobatan Kanker
1. Terapi Pembedahan tergantung besar dan bentuk Kanker payuddara.
2. Terapi kemoterapi
Kemoterapi, yaitu terapi yang menggunakan obat-obatan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Terapi ini dapat dilakukan sebelum pembedahan untuk mengecilkan tumor sebelum diangkat. 
3. Terapi hormonal
Terapi hormon adalah terapi kanker dengan menghambat kerja hormon dan mencegah perkembangan sel kanker. Terapi ini hanya efektif pada kanker payudara yang sensitif terhadap hormon.
4. Terapi radiasi.
Terapi radiasi adalah terapi dengan menggunakan sinar X bertenaga tinggi yang ditargetkan untuk membunuh sel kanker atau menghambat pertumbuhan sel kanker.
5. Terapi target
Pengobatan yang digunakan dapat berupa kombinasi dari beberapa terapi. Terapi target adalah terapi yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal seperti Antibodi monoklonal atau Penghambat tirosin kinase.Cyclin-dependent kinase inhibitors (penghambat cyclin-dependent kinase).

HIMBAUAN & PENCEGAHAN
1. Wanita disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat yang mencakup pola makan gizi seimbang, olahraga rutin, cukup istirahat, dan pengelolaan stres yang baik.
2. Wanita menyusui diketahui secara statistik memiliki kecenderungan lebih rendah untuk mengalami kanker payudara di kemudian hari.
3. Wanita yang diketahui memiliki risiko tinggi mengalami kanker payudara, pemeriksaan lebih rutin dan teliti tentu sangat diperlukan.
4. Wanita disarankan dengan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (Sadanis) untuk payudara
Demikian ulasan singkat kami ini semoga bisa menambah wawaasan pengetahuan tetang Kanker Payudara,
Walaupun kita berads di era pandemi covid, tetap semangat dan jangan panik, patuhi protokol kesehatan dan ikuti berita dari nara sumber yang bertanggungjawab, jangan latah ikut copas sana sini dengan berita yang tak jelas. Anda Sehat Kami Bangga !
RobertoNews 904《1.11.2020(10.42)》

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait