SURABAYA – beritalima.com, Terduga OTT KPK terkait jual beli jabatan di Kemerah, Romahurmuziy alias Rommy dikabarkan diterbangkan ke kantor KPK di Jakarta malam ini dengan menggunakan Batik Air.
Rommy ditangkap bersama 4 orang lain yang statusnya sebagai swasta dan pejabat Kementerian Agama (Kemenag) daerah. KPK menduga mereka yang ditangkap sedang bertransaksi terkait pengisian jabatan di Kemenag pusat dan daerah.
Status hukum Rommy dan mereka yang ditangkap masih sebagai terperiksa. KPK memiliki waktu 1 x 24 jam sebelum menentukan status hukum Rommy dkk.
Siapa Romahurmuziy,?
Dilansir dari viva.co.id, Muhamad Romahurmuziy atau sering dikenal dengan panggilan Romy. Dia lahir di Sleman, Yogyakarta, 10 September 1974. Romy adalah anak dari pasangan M Tolchah Mansoer dan Umroh Machfudzoh.
Ayah Romy adalah Guru Besar Hukum Islam IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Ibunya, Dra. Hj. Umroh Machfudzoh, adalah pendiri IPPNU (Ikatan Pelajar Putri NU), Ketua DPW PPP DIY 1985-1995, dan Ketua Umum PP Wanita Persatuan 1993-1998.
Romy merupakan cucu dari Menteri Agama ketujuh KH M. Wahib Wahab. Romy menikah dengan Henny Widiyanti dan dikaruniai satu orang anak.
Dalam pendidikan, Romy terbilang sukses. Dia bisa sekolah hingga ke jenjang S2. Dia mulai bersekolah di SD Negeri Ungaran I, SMP Negeri 5 Yogyakarta, dan SMA Negeri 1 Yogyakarta. Setelah lulus SMA Romahurmuziy merantau ke Bandung, Jawa Barat, untuk melanjutkan pendidikan S1 Jurusan Teknik Fisika di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia juga melanjutkan magisternya di Fakultas Pasca Sarjana, Jurusan Teknik dan Manajemen Industri di kampus yang sama.
Romy sejak kecil memiliki cita-cita untuk menjadi seorang kiai yang memimpin pesantren besar, namun seiring perkembangan jati dirinya cita-citanya mulai bergeser. Dia memilih menjadi politikus. Pada tahun 1998 Romy menjadi anggota Garda Bangsa PKB di Bandung, Jawa Barat. Garda Bangsa adalah organisasi yang berafiliasi kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Meski begitu, PPP adalah pilihan Romy untuk berpolitik. PPP adalah partai ibunya sejak dulu. Kariernya mulai terlihat saat Romy menjadi staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali yang juga sebagai ketua umum PPP saat itu. Orang kepercayaan Suryadharma Ali ini, pada pemilu 2009 maju sebagai calon anggota DPR dari daerah pemilihanl Jawa Tengah.
Dia, seperti dilansir dalam situs DPR, terpilih menjadi anggota legislatif pusat periode 2009-2014.
Tak hanya sampai di sana langkah politik Romy yang juga menjadi Ketua Komisi IV DPR RI. Ia juga menjadi orang nomor dua di PPP setelah Suryadharma Ali. Dia menjadi Sekjen PPP periode 2011-2015. Pada pemilu berikutnya, 2014, Romy kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019.
Tapi langkah Romy pasca pemilu presiden 2014, berbeda dengan Suryadharma Ali. Romy memilih menggelar muktamar PPP di Surabaya dan mengantarkannya menjadi Ketua Umum PPP periode 2015-2020, sementara Suryadharma Ali menggelar muktamar PPP di Jakarta dengan memilih Djan Farid sebagai ketua Umum PPP periode 2014-2019. Konflik dua pengurus PPP ini berujung ke pengadilan.
Meski pengadilan memenangankan kubu Djan Farid, kisruh PPP belum berakhir. Romy menggelar muktamar kembaali di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta. Secara aklamasi Romy terpilih kembali sebagai ketua umum untuk periode 2016-2021.
Istri : Dr. Henny Widiyanti
Anak : Satu orang anak. (Han)