TORAJA UTARA-beritalima.com-Ini penjelasan Wakil Ketua DPRD Toraja Utara dari Partai Golongan Karya (Golkar),Rony Mapiley,SE,saat memberikan keterangan pers,mengomentari prosesi pelantikan Marthen Tonapa Parrangan menggantikan Swari Parrung.
Kata politisi Golkar itu,”Perlu saya jelaskan pada rekan-rekan pers,pergantian ini bukan Pergantian Antar Waktu atau PAW melainkan pelantikan rekan saya Marthen Tonapa Parangan pelantikan yang tertunda,”jelasnya sehabis pelantikan tersebut.
Akibat “meruncingnya” suasana politik yang terjadi di Kabupaten Toraja Utara saat itu ,menyebabkan prosesi pelantikan Marthen Tonapa Parrangan tertunda dengan waktu yang cukup lama hingga dua tahun.
Melalui perjuangan yang panjang,Rony Mapiley kembali menjelaskan, sesama kader Golkar,kata dia,pihaknya tidak dapat mengambil tindakan sebab semuanya tergantung keputusan Partai.
Setelah adanya Surat keputusan Gubernur Nomor.2102/XI/tahun 2014 yang tertanggal 7 November 2014 tentang peresmian pembatalan calon terpilih atas nama Swari Parrung,agar KPUD membatalkan melantiknya,sementara pada waktu bersamaan keluar juga Surat Keputusan Nomor.2103/XI/2014 tertanggal 7 November 2014 peresmian Pengangkatan anggota DPRD Toraja Utara yang terpilih atas nama Marthen Tonapa Parrung.
“Entah alasan apa lembaga yang diberikan wewenang sebagai penyelenggara Pemilu kesannya menganulir prosesi pelantikan politisi dari Golkar tersebut,”ucap Rony.
Padahal,sesuai bunyi SK Gubernur sangat jelas namun fakta berkata lain,proses pelantikan terjadi berlarut-larut, nama yang harus dilantik cukup jelas.”Inilah rumitnya,jika lembaga yang berwenang terkontaminasi politisasi semua semakin kacau,tapi dengan adanya pelantikan ini masayarakat akan menilai siapa yang “bermain” dibalik semua ini,” tegasnya.
Adanya berlarut-larut prosesi soal pelantikan kader partai berkuasa di era orde baru (orba),rupanya mengundang keprihatinan dari Lembaga Pemantau Legislatif (Kopel).Lembaga tersebut berencana penyelidikan prosesi pelantikan itu yang menimbulkan kontroversial ditengah-tengah masyarakat Toraja Utara.(Gede Siwa)