RSUD DR. H. Moh. Anwar Sumenep Raih “Penghargaan Inovasi Pelayanan” Dari Gubernur Jatim

  • Whatsapp
Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik oleh Gubernur Jawa Timur H. Sukarwo, kepada Bupati Sumenep Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si. di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (6/12/2016)

Sumenep, beritaLima – Belum lama ini, RSUD. Dr. H. Moh. Anwar Sumenep mendapatkan penghargaan berupa Penghargaan bidang Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016 dari Gubernur Jawa Timur.

Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik tersebut, diserahterimakan oleh Gubernur Jawa Timur H. Sukarwo, kepada Bupati Sumenep Dr. KH. Abuya Busyro Karim, M.Si. di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (6/12/2016).

“Alhamdulillah Kabupaten Sumenep masuk nominasi 10 besar dari Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Timur,” kata Bupati Sumenep.

Bupati menyampaikan terima kasih kepada seluruh komponen termasuk karyawan RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, yang telah bekerja keras hingga dapat memenuhi pencapaian prestasi.  “Sehingga prestasi Inovasi Pelayanan Publik dapat kita raih. Dan prestasi yang diterima hendaknya dipertahankan, bahkan harus lebih ditingkatkan. Karena ke depan masyarakat pasti akan selalu membutuhkan pelayanan dan kinerja yang lebih baik, proporsional dan profesional”, ucap Bupati Sumenep.

Sementara itu, Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep dr. H. Fitril Akbar, M. Kes menerangkan, penilaian tim Provinsi dilakukakn secara bertahap, terhitung Januari lalu. Dan RSUD. dr. H. Moh. Anwar Sumenep masuk nominasi 10 besar di tingkat Jawa Timur.

Sejak awal, ada 2 penilaian yang dilakukan Tim, yakni perangkat lunak dan perangkat keras. Penilaian Perangkat lunak ini meliputi Pengoperasian Sumber Daya Manusia (SDM), sistem dan jaringan. Sedangkan yang bersifat keras diantaranya yang berhubungan dengan IT, terkait ketersediaan program inovasi pelayanan publik di RSUD.

“Semuanya dinilai, baik itu kelengkapan Perangkat, Sistemnya apa sudah berjalan, termasuk Ruang Puspa untuk mempermudah layanan sampai masuk ke ruang data semua dilakukakn pengecekan hingga ke pasien. Selain itu, dilakukan diskusi dan simulasi sesuai dengan yang terjadi dilapangan,” jelas Fitril Akbar.

(An)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *