GRESIK,beritalima.com- Rumah Sakit Ibnu Sina yang terletak di Jalan Dr. Wahidin SH, Kebomas, tahun ini akan meralisasikan pembagunan gedung baru untuk menunjang dan melengkapi fasilitas kesehatan bagi masyarakat.
Ada dua gedung yang akan dibangun yakni gedung rawat terpadu dan gedung radioterapi atau terapi kanker.
Rencananya kedua gedung baru tersebut dibangun masih dalam kompleks rumah sakit milik Pemkab Gresik ini.
Untuk gedung rawat jalan terpadu diagnostic center akan dibangun dibelakang gedung utama RSUD Ibnu Sina.
Sedangkan gedung radioterapi dibangun di selatan RSUD.
Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik dr. Soni mengatakan, anggaran pembangunan kedua gedung tersebut berasal dari pendapatan RSUD. dari BLUD.
dr. Soni menambahkan, jika anggaran pembangunan gedung rawat jalan terpadu diagnostic center sebesar Rp 67 miliar. Sedangkan gedung radioterapi anggarannya sebesar 21,440 Miliar.
“Pembangunan dua gedung baru itu sebagai tindak lanjut masterplan bangunan di RSUD Ibnu Sina yang dibuat pada tahun 2016. Tahun ini baru bisa direalisasikan,” jelasnya kepada wartawan saat FGD, bersama anggota DPRD dan awak media, Kamis (06/07/2023).
Bangunan gedung itu, menurut dr. Soni sangat dibutuhkan karena saat ini sejumlah poli tak terpusat di satu bangunan gedung. Sehingga, pasien harus pindah satu gedung ke gedung lain untuk pemeriksaan medis.
“Gedung poli di rawat jalan RSUD Ibnu Sina saat ini terpencar, ada di timur dan barat. Untuk itu, pasien kalau rawat di sejumlah poli harus keliling. Nah, nantinya setelah gedung baru terbangun dan dioperasikan, poli akan tersentral di satu gedung,” jelasnya.
Soni mengungkapkan, pembangunan proyek gedung terpadu tahap satu memakan waktu 5,5 bulan. Waktunya bisa singkat karena proses pembangunan akan dikerjakan 24 jam.
“Perencanaan sudah kami lakukan tahun 2022. Tahap manajemen kontruksi (MK) sudah jalan. Bulan Juli dijadwalkan sudah ada pemeneng lelang,” katanya.
Sementara itu, untuk gedung radioterapi, konstruksi bangunannya akan berbeda. Untuk tebal dinding gedung hingga 3 meter karena gedung ini memiliki tingkat radiasi tinggi.
“Makanya, membutuhkan izin bangunan sendiri dan operasional juga ada izin sendiri,” katanya.
Soni menambahkan, untuk mempersiapkan keberadaan gedung radioterapi, salah satu syaratnya adalah RSUD harus memiliki tenaga medis (dokter ahli) di bidang itu.
“Untuk tenaga medisnya kami sudah siap, meski gedungnya belum ada. Sebab, itu yang disyaratkan,” terangnya.
Untuk menunjang keberadaan gedung baru itu,RSUD Ibnu Sina mendapatkan bantuan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp51 miliar.(*)