BANGKALAN, BeritaLima.com – Usai melakukan aksi di depan kantor Bupati Bangkalan dan mendapat pernyataan dari Pj Bupati Bangkalan, I Gusti Ngurah Indra Setiabudi Ranuh terkait dengan mutasi dan pelantikan 142 pejebat ilegal, aktivis senior Bangkalan yang berjumlah tujuh orang itu melanjutkan aksinya di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan. Senin (26/3/2018)
Aksi di Disdik Bangkalan itu dilakukan karena Plt (pelaksana tugas) Kepala Disdik Bangkalan juga diduga termasuk dalam 142 pejabat yang di mutasi dan dilantik secara ilegal.
“Plt kepala Disdik Bangkalan ilegal. Kami minta pak Bambang keluar, karena anda tidak berhak menempati ruangan itu karena anda ilegal,” kecam Risang Bima Wijaya berteriak dengan lantang.
Kata Risang, berdasarkan kata Bupati dan Sekdirjen Otoda (sekertaris dirjen otonomi daerah) bahwa Plt Kadisdik Bangkalan ilegal.
“Kami minta sekarang keluar, ruangannya mau kami segel,” kata Risang.
Menanggapi itu, Plt Kadisdik Bangkalan Bambang Budi Mustika, saat menemui aktivis senior itu mengaku bahwa dirinya tidak termasuk dalam mutasi dan pelantikan 142 pejabat itu.
“Saya disini awalnya sekretaris, tapi karena Kadisdik mundur saya ditunjuk tugas jadi Plt untuk mengisi kekosongan,” papar Bambang.
“Dan kalau ada nama saya berarti nama itu abu-abu wong saya tidak pernah dipanggil dan tidak menerima undangan,” imbuhnya.
Usai melakukan orasi para aktivis senior itu melanjutkan aksinya dengan meminta izin kepada aparat keamanan untuk melakukan penyegelan ruangan Kepala Disdik Bangkalan.
Setelah mendapatkan izin dari pihak keamanan serta diperkenankan oleh Plt Kadisdik Bambang Budi Mustika para aktivis itu langsung menyegel ruang Kepala Disdik menggunakan rantai dan gembok. (Rsd)