JAKARTA, Beritalima.com-
Masih ingat Rustam Effendi? Walikota Jakarta Utara yang mendadak mengundurkan diri dari jabatannya beberapa waktu lalu.
Melalui akun facebook-nya, Rustam Effendi yang notabenenya sebagai mantan Walikota Jakarta Utara, mengapresiasi permintaan maaf Gubernur DKI Jakarta alias Ahok. Namun spertinya ia berharap kasus hukumnya tetap dilanjutkan.
Berikut tulis akun facebook Rustam Efendi, yang di posting pada Selasa (11/10/2016) sekitar 7 jam lalu.
Iseng2 sambil ngopi:
Permintaan maaf Basuki TP perlu dihargai, dg permintaan maaf yg disampaikan itu berarti Basuki TP menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan.
Basuki TP telah sadar bahwa berpidato dg mengatakan “…..dibohongi pakai Surat Al-Maidah 51 ….” adalah suatu kesalahan.
Kita hargai dan bisa kita terima lah permintaan maaf Basuki TP ini, mudah2an di lain waktu beliau tidak lagi mengutip kitab/ayat dari agama yg berlainan dg yg dia anut, walaupun barangkali dia mengerti dan memahami kitab/ayat itu.
Persoalan apakah selesai sampai di sini ? Menurut saya tidaklah demikian, karena Basuki TP juga telah melakukan pelanggaran thdp UU.
Perbuatan Basuki TP itu bisa kita analogikan dg perbuatan seseorang yang telah mencuri ayam. Bisa saja si pencuri ayam itu tertangkap kemudian menyadari kesalahannya dan dia meminta maaf serta mengembalikan ayam tsb kepada yg empunya.
Tetapi pencuri ayam itu tidak lepas dari tuntutan hukum, karena dia juga telah melakukan pelanggaran UU pidana. Pelanggaran UU Pidana tersebut tetap berlanjut ke pengadilan.
Permohonan maaf si pencuri ayam itu nanti bisa saja dijadikan unsur yg meringankan dan pertimbangan Hakim di Pengadilan. He he he
Sebelumnya mengutip situs www.kompas.com, Senin, 10 Oktober 2016, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengucapkan permintaan maaf kepada umat Islam terkait ucapannya yang dinilai sejumlah pihak melecehkan kitab suci.
“Saya sampaikan kepada semua umat Islam atau kepada yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam atau apa,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/10/2016).
Pria yang biasa disapa Ahok ini menyatakaan bahwa ia bukanlah orang yang anti atau memusuhi agama tertentu, termasuk Islam.
Oleh karena itu, Ahok meminta agar polemik mengenai ucapannya itu tak lagi diperpanjang.
“Saya minta maaf atas kegaduhan ini. Saya pikir komentar ini jangan dilanjutkan lagi. Ini tentu mengganggu keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara,” sambung Ahok, seperti di kutip kompas.com. (Edi)