Jakarta – Hingga saat ini, pandemi Covid-19 masih terus berlangsung. Di Indonesia sendiri, menurut data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), sudah 1.306.141 orang yang menjadi suspek Covid-19, di mana 1.112.725 orang sudah berhasil sembuh dan 35.254 orang meninggal dunia karena virus tersebut. Guna menanggulangi sebaran Covid-19, Pemerintah terus mengampanyekan gerakan 3M, yakni Mengenakan masker, Mencuci tangan, serta Menjaga jarak serta 3T, yakni Testing (melakukan tes kesehatan), Tracing (penelusuran/pelacakan), Treatment (perawatan). Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), sebagai institusi negara, juga berkewajiban mencegah penyebaran Covid-19. Dibentuknya Gugus Tugas (GT) Covid-19 ATR/BPN, merupakan upaya Kementerian ATR/BPN mencegah penyebaran virus tersebut di lingkungan kerja. Berbagai upaya yang dilakukan GT Covid-19 untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan Kementerian ATR/BPN, antara lain memasang fasilitas cuci tangan, menyediakan hand sanitizer pada ruangan-ruangan, memasang alat pengukur suhu tubuh pada pintu-pintu masuk Kantor Kementerian ATR/BPN, mendistribusikan vitamin dan hand sanitizer kepada seluruh pegawai serta melakukan penanganan apabila ada salah seorang jajaran yang terpapar Covid-19.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Yulia Jaya Nirmawati juga mengungkapkan bahwa selain menerapkan 3M, Kementerian ATR/BPN juga rutin mengadakan test rapid (uji cepat) antigen. “Rapid Test Antigen ini rutin dilakukan. Kegunaannya agar kita memantau sebaran Covid-19 di antara para pegawai kita,” ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat, usai mengikuti uji cepat antigen di Aula Prona Lantai 7, Kamis (25/02/2021).
Yulia Jaya Nirmawati mengemukakan bahwa hasil tes tersebut akan didistribusikan kepada jajaran Kementerian ATR/BPN melalui aplikasi whatsapp, yang dikoordinir oleh Kepala Subbagian Tata Usaha unit kerja masing-masing. “Lalu, apabila ada pegawai kita yang mendapat hasil positif terpapar Covid-19, akan kita minta untuk lakukan isolasi mandiri selama 14 hari,” ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat.
“Rapid Test Antigen ini merupakan salah satu program Kementerian ATR/BPN, melalui GT Covid-19. Program ini bagus untuk mengetahui data kesehatan kita serta mengetahui upaya kita menjaga kesehatan diri kita sendiri. Tetapi, apabila membutuhkan penanganan lebih lanjut, agar menghubungi fasilitas kesehatan,” sambung Yulia Jaya Nirmawati.
Salah satu peserta uji cepat antigen tersebut, Julian Ramadhan (23), seorang Pegawai Kementerian ATR/BPN, mengatakan bahwa kegiatan uji cepat antigen massal yang rutin diadakan ini memang sangat bermanfaat. “Apalagi saya sering bertugas keluar kota serta bersinggungan dengan banyak orang, sehingga kegiatan ini memang dibutuhkan untuk mengetahui status kesehatan saya,” katanya. (RH/JR/FM)