Saat Berkunjung di Kota Mojokerto, Sekjen PDIP Bawa Grand Desain Soekarno Center Mojokerto ke Mendikbudristek

  • Whatsapp

MOJOKERTO, Beritalima.com – Wali Kota Mojokerto, Hj.Ika Puspitasari S.E menerima kunjungan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto, di SDN Purwotengah, Kecamatan Kranggan pada Minggu (26/9/21) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Walikota Mojokerto memaparkan grand desain pembangunan Soekarno Centre yang menjadi upaya untuk melestarikan sejarah keberadaan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.

“Semasa kecil Presiden Soekarno pernah belajar di Sekolah Ongko Loro yang saat ini menjadi kompleks SDN Purwotengah, Kota Mojokerto,” terangnya.

Ia juga secara langsung menjelaskan beberapa peninggalan sejarah yang masih otentik seperti bangunan kelas dan aula, bangku serta papan tulis.

Usai melihat bekas Sekolah Ongko Loro, Hasto menyampaikan apresiasinya atas upaya yang dilakukan Ning Ita dalam merawat sebagaian kecil dari rekam jejak Bung Karno. Ia juga mengatakan bahwa di Sekolah Ongko Loro (Angka Dua) inilah kesadaran kebangsaan Bung Karno mulai terbangun.

“Kami mengapresiasi upaya Ibu Walikota Mojokerto yang menjadikan SD Ongko Loro tempat sekolah Soekarno kecil ini bagian dari keseluruhan rekam jejak perjuangan Bung Karno,” ungkapnya.

Dia memberikan dukungan sepenuhnya bahkan pihaknya akan berkoordinasi langsung dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim yang berkaitan sejarah bangsa Indonesia khususnya terkait Bung Karno.

“Kami akan berkoordinasi dengan Mendikbudristek, Nadiem Makarim untuk membahas bagaimana program-program yang sangat penting bagi sejarah bangsa
khususnya Bunga Karno dapat ditempatkan pada tempat yang sewajarnya,” ucap Hasto.

Hasto juga menambahkan, dalam bentuk visualisasi
desain galeri Soekarno Center itu sangat bagus yang memuat rekam jejak perjuangan Bung Karno yang dikombinasikan dengan simbol-simbol kerajaan Majapahit.

Apalagi, grand design galeri Soekarno Center ini juga ditampilkan berbagai aspek kebudayaan, patung Bung Karno yang ditampilkan dalam tradisi sekolah (SD Ongko Loro) yang juga mengingatkan bagaimana bentuk pendidikan saat itu.

Kemudian berbagai tempat untuk kontemplasi dalam perjalanan Bung Karno dengan tetap memperhatikan keaslian dari seluruh tempat bersejarah ini dan merupakan desain yang sangat baik.

“Kami memberikan dukungan hanya untuk sentuhan seni, arsitektur karena Bung Karno ini juga pecinta seni sehingga perlu diperkuat dan dengan adanya gamelan yang ada disini menunjukkan Soekarno yang menyampaikan gagasan Indonesia begitu kaya tradisi kebudayaan,” pungkasnya.(Kar/Adv)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait