Safari Ramadhan, Bupati Karna Pastikan Program Kerjanya Pro Rakyat

  • Whatsapp
Bupati Situbondo Karna Suswandi berikan sambutan diacara Safari Ramadhan. (Bet/beritalima.com)

SITUBONDO, beritalima.com – Bupati Situbondo, Karna Suswandi menghadiri acara Ramadan Bersama Rakyat, Rabu (13/4/2021). Kegiatan tersebut berlangsung di 8 desa. Yakni Kukusan, Klatakan, Balung, Bugeman, Paowan, Wringin Anom, Peleyan, dan Alas Malang.

Orang nomor satu di Kota Santri Pancasila ini menyampaikan, dirinya dan Wabup, Nyai Hj Khoirani berkomitmen untuk terus melanjutkan program-program kerja yang pro rakyat kecil. “Dalam kondisi pandemi Covid-19 yang masih belum usai ini, kami prioritaskan program kerja yang berdampak langsung kepada masyarakat kurang mampu,” ujarnya.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Bung Karna ini mengatakan, program sehat gratis (Sehati) bisa dinikmati oleh masyarakat kurang mampu hanya dengan menunjukkan KTP. “Ini anggarannya Rp10 miliar, per orang maksimal Rp10 juta. Tapi saya ingin warga saya tetap sehat meskipun berobat ke fasilitas kesehatan sudah kita tanggung,” bebernya.

Bung Karna ini mengungkapkan, pihaknya juga akan kembali menyalurkan bantuan pupuk urea gratis kepada para petani di Situbondo. “Insyaallah kita lakukan di bulan Oktober tahun ini. Tentunya dengan penerima yang berbeda dengan tahun kemarin,” tukasnya.

Lebih lanjut, Bung Karna menjelaskan, Pemkab Situbondo juga segera menyalurkan insentif guru ngaji tahun 2022. “Nilainya Rp1,5 juta, naik Rp400 ribu dari pada tahun 2020 yang hanya Rp1,1 juta,” tegasnya.

Lebih jauh, bapak dua anak ini menyampaikan, Pemkab Situbondo juga akan kembali menyalurkan dana searing madrasah diniyah (Madin) selama 6 bulan. “Sehingga nantinya Madin menerima dana searing full setahun. 6 bulan dari Pemprov Jatim dan 6 bulan berikutnya dari Pemkab Situbondo,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu juga, Bung Karna tidak lupa mengajak masyarakat untuk memberantas peredaran rokok ilegal di Situbondo. Mengingat keberadaan rokok ilegal merugikan negara dan masyarakat.

“Ketika rokok ilegal itu tidak diberantas, maka penerimaan negara dari sektor cukai akan menurun. Nah jelas ini berdampak terhadap Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT -red) yang kita terima,” tutupnya.

Sementara itu, Kades Bugeman, Kecamatan Kendit, Udit Yuliasto mengaku, program Sehati sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Desanya. “Alhamdulillah bapak bupati ini sangat membantu warga saya yang kurang mampu,” ucapnya. (Adv/Bet)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait