JEMBER, beritalima.com | Sampah yang menumpuk di Pantai Pancer, Kecamatan Puger, Kecamatan Jember, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember, menyatakan berasal dari sungai-sungai yang bermuara ke laut.
Bahkan, tim dari DLH Jember bersama dengan para relawan-relawan yang telah menyusuri sungai, menemukan 102 titik Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang berada dipinggir sungai.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah P3 DLH Jember, Sigit Boedi mengungkapkan, sampah yang menumpuk di Pantai Pancer Kecamatan Puger, memang sampah yang tidak masuk pengelolaan kabupaten.
Perlu diketahui, Sigit menyampaikan, sampah di Jember ini volume tergantung jumlah penduduk. Referensi Kementerian LHK, setiap orang memproduksi sampah antara 0,5 sampai 0,7 kilogram perhari.
“Kalau Jember 2,6 juta, berarti separuhnya 1.300 ton perhari. Sedangkan sampah yang dikelola DLH Jember yang masuk TPA kabupaten sebanyak 300 ton yang kita kelola,” jelasnya, Rabu (2/2/2022).
“Artinya, hanya 23 persen yang kita kelola di kabupaten. Sedangkan 77 persen itu kemana. Jadi sampah yang mengalir ke Pantai Pancer, itu yang kita tengarai 77 persen yang tidak dikelola DLH Jember,” sambungnya.
Karena ada anekdot, TPA terpanjang sedunia ialah di Jember. Karena banyak orang buang sampah terakhir di sungai.
“Untuk itu, kita perlu langkah untuk penyadaran masyarakat, dalam pengelolaan sampah domestik atau rumah tangga,” ucap Sigit.
Kemarin, kata Sigit, pihaknya juga sudah mengerahkan petugas dan relawan yang ada di Pantai Pancer, namun itu masih tidak akan maksimal.
“Kalau tidak ada partisipasi masyarakat, baik swasta maupun akademisi, untuk menyelesaikan permasalahan dan hanya mengandalkan petugas kita saja, satu bulan tidak akan habis. Setiap kita bersihkan, tetap ada kiriman dari kota melalui sungai,” terangnya.
Sigit menyatakan, pihaknya bersama relawan dan komunitas peduli lingkungan susur sungai seminggu yang lalu, disitu menemukan 102 titik, tempat pembuangan sampah di pinggir sungai.
“Itu ditengarai, banyak oknum masyarakat yang buang sampah disitu. Inilah fokus kita,” tegasnya.
Sigit menambahkan, nanti tanggal 20 februari pihaknya akan memfokuskan di TPS Imam Bonjol, akan diadakan semacam gerakan.
“Ini untuk memacu masyarakat, agar tidak buang sampah sembarangan, terutama di sungai,” tegasnya. (Sug)