LUMAJANG,beritalima.com- Kasus yang menimpa direktur utama perusahaan umum daerah Bank Pasar Lumajang di tahun sebelumnya, masih menyisakan kerugian yang berkepanjangan sampai sekarang. Berdasarkan data yang ada, kerugian Bank Pasar sebesar milyaran rupiah dalam laporan keuangan tahun 2018.
Perusahaan umum daerah Bank pasar Lumajang yang seharusnya menjadi sumber potensi pendapatan asli daerah, karena kegiatan usaha baik sisi permodalan ataupun keberadaanya mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Namun dalam kenyataannya tiap tahun kerugian tersebut masih terus melekat, karena angka kerugian akumulasi dari tahun-tahun sebelumnya masih terus melekat.
Berdasarkan data yang ada kerugian yang dialami Bank Pasar di tahun 2018 sebesar Rp 9.961.880.485-, ada angka penurunan dari tahun 2017 yang sebesar Rp 10.473.007.908-, dalam laporan keuangan tahun 2018. Adalah menjadikannya perusahaan daerah yang mengalami kerugian paling besar, selevel BPR.
Saat dikonfirmasi awak media di kantornya, Erna selaku direktur operasional bank pasar menjelaskan terkait besaran kerugian yang dialami bank pasar, Selasa (25/02/2020). Dijelaskan olehnya, bahwa kerugian tersebut adalah angka kerugian akumulasi dari tahun-tahun sebelumnya, termasuk kasus yang menimpa Anton di tahun sebelumnya.
Sementara terkait penyajian data di neraca Bank Pasar total besaran piutang pada tahun 2018 sebesar 2.3 milyar rupiah (sumber website perumda Bank pasar).
Sebagai Praktisi muda yang menduduki jabatan sebagai head manager pada salah satu perusahaan Finance swasta dan juga Lawyer Mochamad Badrul Huda SH, dalam hal ini mengomentari, “Dalam dunia keuangan ada istilah mirror effect artinya berkaca pada masa lalu,dimana kerugian yang di bukukan akibat dari besarnya piutang tak tertagih pada masa lalu jumlah nya sangat besar sampai saat ini di bukukan kerugian sebesar sembilan milyar, seharusnya direktur operasional dapat mengambil posisi untuk menahan diri terhadap ajuan kredit pinjaman”, ujar Badrul.
Sementara menurut Badrul, dalam laporan rugi laba yang dirilis dari sumber resmi pemerintah pusat, keuntungan Bank Pasar Lumajang sebesar Rp 511.000.000-, pada tahun 2018. “Saya juga punya data keuntungan Bank pasar tahun 2017 sebesar lima ratus juta tak berbeda jauh angka nya dengan tahun 2018 , lalu pertanyaannya, kok berani mengucurkan angka piutang sebesar itu. Saya yakin, kerugian akan didepan mata pada laporan keuangan tahun depan”, pungkas Badrul. (Jwo)