Surabaya, beritalima com – Membanngunan moral sepatutnya menjadi nomor satu sebelum membangun fisik. Nyatanya hingga saat ini moral begitu penting dimana manusia saling terkam bak binatang yang berbaju . Hal itu digambarkan dalam sandiwara mata hati “Kepaten obor” karya Heri Lentho yang dipagelarkan di Taman Budaya (20/5/2023).
Dalam jumpa pers pada Jum’at (19/5) di Taman Budaya, Heri Lentho mengatakan betapa saat ini telah terjadi reduksi manusia menjadi binatang, karena itu tingkah polah yang mencerminkan sifat-sifat binatang harus diperangi hingga sampai-sampai kita saat ini banyak kepaten obor. “Dan yang bisa merubah itu adalah Budi pekerti”, terang Heri Lentho.
Memaknai Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Jadi Taman Budaya Jawa Timur, Taman Budaya beserta para seniman menggelar sebuah pertunjukan sandiwara mata hati Kepaten obor.
Yaitu sebuah sandiwara yang bergaya tutur ludruk besutan dengan mengadapatasi cerita Animal Farm (Peternakan Hewan) sebuah novel pendek satir yang ditulis oleh George Orwell mengenai sekolompok hewan yang mengulingkan kekuasaan manusia.
Novel ini ditulis dimasa Perang Dunia ke II dan diterbitkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Dengan struktur pertunjukan diawali dari pertemuan imajinatif tokoh pergerakan Dr Sutomo dengan Gondo Durasim yang membahas keadaan zaman sekarang hingga direfleksikan pada anak-anak sekarang dengan gaya bertutur cerita keluarga binatang disebuah hutan yang dikemas dalam sebuah tontonan sandiwara musik hasil kolaborasi seniman dan pekerja seni Jawa Timur.
Acara ini sebelumnya juga diawali dengan ziarah ke makam seniman kawakan Cak Durasim yang sudah tidak asing lagi bagi kalangan seniman Jawa Timur.
Melihat suasana dan kondisi makam Cak Durasim Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim berkeinginan untuk memperbaikinya selain menjunjung nilai -nilai moral yang dipesankan oleh sang Seniman tersebut. (utg)