JAKARTA, Beritalima.com– Hilman Muhammad Ismail dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikam Malang, Jawa Timur gagal memenuhi impiannya menjadi juara Lomba Baca Kitab Kuning PKS III/2018.
Hilman hanya meraih posisi harapan dalam lomba yang ketiga kalinya digelar Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI ini. Posisi terhormat diraih Muftiah (Ponpes) Darul A’rof Serang, Provinsi Banten.
Dalam final yang digelar di Ruang Pertemuan Fraksi PKS DPR RI Gedung Nusantara I Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (10/10), santriwati asal Banten tersebut berhasil menyisihkan 11 finalis lainnya.
Posisi kedua ditempati Sofiatul Ummah dari Ponpes Nurudh Dhalam, Jakarta. Sedangkan, Muhammad Habib Yusra dan Ponpes Al Munawwaroh Provinsi Riau berada pada posisi berikutnya.
Dua peraih gelar harapan lainnya ditempati Siti Rohmah Jamaludin dari Ponpes Salafiyah Makasar (Sulsel) dan Ade Muhammad Kadafi asal Ponpes Darul Mustofa Karang Anyar, Jawa Tengah.
Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini mengatakan, pihaknya punya komitmen terus menjaga dan mensyiarkan Kitab Kuning sebagai warisan ulama dan pesantren. Ini dibuktikan dengan kuntinuitas penyelenggaraan lomba baca Kitab Kuning yang tahun ini sudah memasuki tahun ketiga.
Dikatakan, Fraksi PKS atas izin Allah menjadi pionir penyelenggara Lomba Baca Kitab Kuning di Parlemen Indonesia. Sejak zaman kemerdekaan hingga hari ini, baru Fraksi PKS yang menyelenggarakan lomba Kitab Kuning.
“Mungkin orang bilang apa relevansinya. Kami menjawab, apapun untuk kepentingan menjaga warisan ulama dan pesantren nusantara,” ungkap Jazuli Juwaini.
Hari ini terasa istimewa, lanjut Jazuli, karena dua hal. Pertama, lomba kali ini memasuki tahun ketiga dihelat Fraksi PKS DPR. Ini menunjukkan besarnya cinta dan komitmen kami untuk terus menjaga dan mensyiarkan warisan ulama dan pesantren nusantara.
Kedua, penyelenggaraan lomba kali ini dilaksanakan di Gedung DPR/MPR RI Senayan. Sejak Indonesia merdeka, baru kali ini di gedung wakil rakyat dilaksanakan lomba baca kitab kuning.
“Fraksi PKS ingin menghadirkan tradisi yang baik di gedung wakil rakyat ini agar semangat mencintai dan memuliakan ulama dengan seluruh ilmu dan kemuliaannya hadir di parlemen sehingga mewarnai wajah kebangsaan kita yang kaya dengan nilai-nilai agama dan relijiusitas.”
Anggota Komisi I DPR dari Dapil Banten ini mengungkapkan mengapa di
adakan di DPR agar DPR semakin menempatkan ulama dan pesantren dalam posisi yang terhormat.
“Bahkan, kita berharap 60 persen anggota DPR bisa membaca Kitab Kuning. Insya Allah jika itu terwujud kebijakan dan arah pembangunan akan diberkahi Allah menjadi ‘baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur,” jelas Jazuli disambut takbir dan tepuk tangan hadirin.
Sementara itu, Ketua Majelis Syuro PKS Dr Habib Salim Segaf Aljufri dalam sambutan penutup menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ketua Fraksi PKS DPR dan jajarannya atas terobosannya. “Mungkin ini pertama kali di Parlemen ada lomba baca kitab kuning, parlemen didatangi orang-orang yang cinta warisan ulama,” kata Salim.
Menurut Salim, dengan lomba ini berarti PKS benar-benar mencintai pesantren yang di dalamnya lahir para ulama mujahidin dan mukhlisin yang berjuang untuk negeri ini.
“Inilah warisan ulama yang harus terus kita pelihara. Kalau perhatian kita terhadap kitab kuning terus kita tingkatkan insya Allah akan lahir ulama-ulama yang ikhlas dan akan menjadikan bangsa ini penuh keberkahan,” demikian Salim Segaf Aljufri. (akhir)