JAKARTA – Perkembangan terkini pada kasus positif Covid-19 per 16 Maret 2021 terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 5.414 kasus dengan jumlah kasus aktif ada 134.042 kasus atau persentasenya 9,4% dibandingkan rata-rata dunia 17,13%. Jumlah kesembuhan sebanyak 1.257.663 kasus atau 87,9% dibandingkan rata-rata dunia 80,66%. Pada kasus meninggal sebanyak 38.753 kasus atau 2,7% dibandingkan rata-rata dunia 2,2%.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito memaparkan perkembangan penanganan dengan melihat melihat tingkat keterpakaian tempat tidur berdasarkan grafik persentase di setiap provinsi. “Ini menggambarkan tentang perkembangan yang cukup baik di minggu lalu,” ujarnya dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa (16/3/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Terdapat 5 provinsi yang memiliki tingkat keterisian tertinggi secara nasional. Diantaranya Kalimantan Selatan sebesar 60%, diikuti DKI Jakarta sebesar 56,4%, Banten 55,8% serta Jawa Barat sebesar 54,2% serta Kalimantan Tengah sebesar 51,05%. Dan dari perkembangan seluruh provinsi, saat ini tidak ada tingkat keterisian diatas 70%. Khususnya untuk daerah kontributor kasus nasional terbesar, atau yang melaksanakan PPKM Mikro, ada 3 provinsi dengan persentase keterisian mencapai 50,01 – 69,9%, dan 4 provinsi dengan persentase kurang dari 50%.
Meski demikian, capaian positif ini bukan alasan untuk berpuas diri. Karena jika tidak dilakukan pencegahan dan efektivitas pelayanan kesehatan yang baik, maka peluang keterisian tempat tidur akan kembali meningkat. “Saya mengingatkan pemerintah daerah jangan lengah dengan pencapaian saat ini, dan terus melakukan upaya terbaik dalam menekan angka keterisian sampai kembali normal,” lanjutnya.
Mengenai capaian baik ini, Satgas Covid-19 mengapresiasi pemerintah yang sudah mengkoordinir berbagai elemen daerah dalam menyelesaikan masalah keterisian tempat tidur. Dimana kondisi pada bulan Januari 2021 lalu, tingkat keterisian tempat tidur berbagai daerah cukup mengkhawatirkan.
Dan upaya yang sudah baik saat ini kedepan harus terus ditingkatkan kembali. Utamanya dalam manajemen fasilitas kesehatan dan sumberdaya kesehatan termasuk juga pemanfaatan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu. Selain itu, pencapaian ini tidak terlepas dari partisipasi masyarakat yang disiplin protokol kesehatan.
“Kedepannya, provinsi dengan kontribusi kasus terbesar nasional, yaitu yang melaksanakan PPKM Mikro, agar mampu memaksimalkan fasilitas pelayanan kesehatan. Karena pada daerah tersebut kondisinya membaik,” pesan Wiku.