Saya PMII, Saya Pancasila (Kado HUT Pancasila 1 Juni 2017)

  • Whatsapp

Oleh : Zainuddin

Bukan tanpa alasan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) meletakkan pancasila sebagai asas dari organisasi. Hal ini berdasarkan argumentasi yang melakukan elaborasi antara nilai nilai keislaman dan keindonesiaan.

Dalil keislamannya bahwa butir butir pancasila merupakan inspirasi dari Al Quran. Sila pertama berupa Ketuhanan yang Maha Esa bersumber dari QS Al Ikhhlas Ayat 1 yang artinya: “Dialah Allah, yang Maha Esa”.

Sila Kedua memiliki dasar dari QS. Annisa’ Ayat 135. Yang terjemahannya: “maka kamu jangan mengikuti hawa nafsu, hendaklah kamu menjadi manusia yang adil”

Sila ketiga berupa Persatuan Indonesia memiliki kerangka yang sama pada QS. Al Hujarat 13. ” Dan kami menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku supaya kamu saling kenal mengenal”

Sila ketiga berupa Persatuan Indonesia memiliki kerangka yang sama pada QS. Al Hujarat 13. ” Dan kami menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku supaya kamu saling kenal mengenal”

Sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan, memliki nilai yang sama dengan Qs. As. Syuro 38 yang terjemahannya “sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka”

Sila kelima yang berbunyi Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat indonesia, di Al Quran terdapat dalam QS. An Nahl yang terjemahnya ” sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan.

Selain dalil naqli dari keislaman tersebut, saya juga memiliki argumentasi yang berdasarkan dalil aqli yang singgungannya dengan ke Indonesiaan. Bahwa sebagai manusia Indonesia tentu memiliki kesadaran akan terbentuknya negara Indonesia yang diperjuangkan elemen bangsa yang melintasi batasan agama, suku, ras dan golongan. Semuanya terlibat dalam melahirkan Indonesia.

Selain demikian, dalam sejarah kelahiran pancasila yang berasal dari pidato Soekarno, rumusan nilai yang ada di dalamnya berdasarkan kesepakatan antar elemen yang berbeda. Mulai dari yang sekuler, fundamentalis, dan moderat. Dari yang beragama Islam dan juga yang non Muslim. Perwakilan ini terlibat dan kesepakatan atas pancasila adalah ijma’ dan ijtihad manusia Indonesia.

Dengan argumentasi di atas, bahwa dengan menjadi PMII, maka telah menjadi manusia pancasila sekaligus. Saya PMII, Saya Pancasila

Membumikan Pancasila di kampus

Persoalannya sekarang, mulai menguat gerakan untuk mengganti pancasila. HTI yang akan dibubarkan itu adalah salah satu ormas yang ingin mengganti pancasila dengan khilafah islamiah.

Menyikapi HTI, PMII Jawa Timur dengan tegas mendorong dan mendukung pemerintah untuk membubarkan HTI.

Selain ormas HTI, terdapat gejala di kampus umum akan masuknya islam radikal. Hasil kajian dari Majalah Sahabat Aksara, di kampus umum dengan jurusan eksak, sangat rentan untuk menjadi radikal. Hal ini dikarenakan terdapat pengaruh basis nalar pengetahuan yang cenderung hitam putih dan lalu berimbas pada pemahaman keagamaan.

PMII Jawa Timur terus meneguhkan jati diri sebagai organisasi yang mencintai pancasila lahir batin. Membumikannya ke dalam ruang kampus yang menjadi basis dari mahasiswa.

Menyelamatkan basis mahasiswa adalah langkah penting untuk merawat bangsa.
Tenunan kebhinekaan akan bisa diselamatkan dengan menempatkan pancasila sebagai sumber inspirasi dalam kehidupan bernegara. Tidak hanya sebagai simbol negara yang diperingati dengan seremonial. Lebih jaug dari itu sebagai inspirasi untuk merawat kebhinekaan.

#Ketua Umum PKC PMII Jawa Timur

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *