Foto : Prosesi pelaksanaan kegiatan SD IT Muhammaddiyah Bireuen.
BERITALIMA,BIREUEN,ACEH – SD IT Muhammadiyah Bireuen dan Lembaga Zakat Muhammadiyah (LAZISMU) menggelar “Market Day” dalam penggalangan dana untuk Palestina di halaman Sekolahnya.
Iskandar S.Pd kepada beritalima.com Jumat (29/11) kemarin menyebut, pelaksanaan penggalangan dana untuk Palestina dalam rangkaian memeriahkan Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Ke-74 dan Hari Dongeng Nasional (HDN) Tahun 2019.
Disebutkan, SDIT Muhammadiyah Bireuen bekerjasama dengan Lembaga Zakat Muhammadiyah (LAZISMU) menggelar “Market Day” dan Penggalangan dana untuk Palestina.
Iskandar,S.Pd yang juga salah seorang anggota LAZISMU Bireuen mengatakan, Alhamdulillah LAZISMU Bireuen bekerjasama dengan SDIT Muhammadiyah Bireuen donasi untuk Palestina dapat terkumpul Rp. 1.583.000,- pada kegiatan memperingati HDN ” Story Telling” & Market Day For Palestina .
Disebutkan, pada kesempatan tersebut dilakukan juga perkenalan dan pembagian “ Filantropi Celeng Cilik ” secara Simbolis seraya berterima kasih kepada Ustad Riski Dasilva sebagai Kepala Sekolah SDIT Muhammadiyah Bireuen dan para Ustadz dan Ustazah.
Selain itu Lazismu juga berterima kasih kepada wali siswa dan siswa-siswi SDIT Muhammadiyah Bireuen yang telah Berinfaq melalui Lazismu Bireuen untuk Palestina dengan harapan menjadi lading pahala untuk kita dan berkah untuk mereka, Aamiinn……
Kepala SDIT Muhammadiyah Bireuen Rizki Dasilva, S.PdI, MA, melalui Ustadz Ahmad yang dikenal dengan story teller/pendongeng mengatakan bahwa “Market Day” adalah salah satu program sekolah yang dilaksanakan, untuk memberikan keleluasaan kepada para peserta didik dalam menyalurkan kreativitas karena Market Day mengajarkan mereka bertanggungjawab, mandiri, berani, cakap berhitung dan tidak ada intervensi dari siapapun.
Dalam pengamatan andalas pelaksanaan kegiatan yang mereka lakukan tidak ada campur tangan dari guru dan para peserta didik bebas berjualan, baik di lapak yang telah disediakan panitia maupun berjualan keliling.
Para peserta didik tampaknya memang diberikan kebebasan bisa menawarkan jajanannya kepada siapapun yang mereka temui di dalam komplek sekolah setempat bahkan kondisi dan situasi cuaca mendung tidak menyurutkan semangat mereka untuk berjualan bahkan tampak mereka bahagia sekali. (Suherman Amin)