SUMENEP, beritalima.com|Untuk menjamin mutu dan pelayanan yang optimal dalam pendidikan. Maka pemerintah telah memacu semangat sekolah untk mengembangkan budaya mutu pendidikan berkelanjutan.
Salah satu programnya adalah sekolah berbudaya mutu. Sekolah ini merupakan sekolah rujukan dan rintisan di tingkat sekolah dasar yang memiliki keunggulan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan dan pengembangan budaya mutu, sehingga menjadi patok duga (benchmark) bagi sekolah-sekolah di sekitarnya.
SDN Pangarangan III Sumenep Madura Jawa timur merupakan sekolah unggulan, literasi dan dan sekolah Rujukan. Berbagai prestasi yang diraihnya telah mengantarkan sekolah ini berkompetisi diberbagai tingkatan mulai dari regional hingga Nasional.
Bahkan disepanjang perjalanannya, SDN Pangarangan III maju sebagai finalis pada lomba Sekolah Budaya mutu yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Dirjen Pembinaan Sekolah Dasar.
Sekolah berbudaya mutu memiliki tugas menyelenggarakan sistem pendidikan bermutu disamping mengembangkan inovasi pendidikan dengan segala aspek pendukungnya. Selain itu diharapkan juga mampu melakukan desiminasi inovasi pendidikan kepada sekolah dasar lain dan menyediakan fasilitas pembinaan sekolah dasar lain dengan prinsip maju bersama.
“Pengembangan budaya mutu di sekolah dasar mengarah kepada terselenggaranya layanan pendidikan dasar yang berkualitas melalui budaya mutu pembelajaran, budaya mutu manajemen berbasis sekolah dan budaya ekstrakurikuler.
Sehingga mampu mengoptimalkan upaya pemenuhan standar nasional pendidikan. Selain itu juga dengan menciptakan inovasi dan kolaborasi melalui upaya pengimbasan kepada sekolah lain di wilayahnya”, demikian disampaikan kepala dinas pendidikan kabupaten Sumenep melalui Kabid Dikdas H. Abd. Kadir, MPd.
Menurutnya, lomba budaya mutu merupakan even bergengsi dalam dunia pendidikan. Selain tentunya adalah sebuah bukti bahwa seluruh pihak terkait dalam dunia sekolahan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah yang bermutu di tengah berbagai kekurangan yang dialami. Semisal, kekurangan guru ASN serta lainnya.
Kadir melanjutkan, masuknya SDN Pangarangan III dalam lomba yang dapat dijadikan acuan untuk mengukur sekolah tersebut bermutu atau tidaknya. Sudah suatu prestasi yang membanggakan daerah. Karena, untuk masuk ke tingkat nasional, artinya persyaratan sebagai sekolah bermutu telah dikantongi oleh SDN Pangarangan III tingkat Provinsi Jatim.
Diharapkan ke depan bisa masuk kategori juara dalam lomba budaya mutu untuk sekolah rujukan tingkat nasional.
“Kalau tahun ini masuk finalis, tahun depan diharapkan masuk juara. Utk itu upaya memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada selama ini, akn terus dilakukan secara intensif”, kata Kadir optimis.
Tahun depan diusahakan ada peserta dr sekolah swasta, dan sekolah terpencil, imbuh Kabid Dikdas dinas pendidikan Kabupaten Sumenep ini.
Untuk diketahui, Budaya mutu tingkat nasional tersebut diikuti oleh seluruh perwakilan daerah di Indonesia. Tercatat ada 1000 sekolah yang akan beradu dan menampilkan prestasinya untuk menjadi juara.
(An)