SITUBONDO,beritalima.com – Sebanyak 8 guru dari 12 orang guru di SMP Muhammadiyah 4 Panarukan mengundurkan diri. Akibatnya proses belajar mengajar di SMP tersebut sepi, bahkan beberapa kelas terlihat kosong karena sejumlah murid memilih tidak masuk sekolah. Kamis (30/01/2020).
Adanya 8 guru yang mengundurkan diri tersebut diduga akibat konflik internal antara sejumlah guru dengan Bendahara sekolah.
“Kami terpaksa memilih mengundurkan diri karena sudah tidak betah dengan bendahara sekolah yang selalu maunya sendiri dan tidak pernah transparansi mengenai keuangan sekolah, apalagi sekarang ini suaminya menjabat kepala sekolah di SMPM 4 panarukan pasti akan semakin sewenang – wenang,” Ujar mantan guru yang mengundurkan diri tanpa mau disebut namanya.
Menyikapi mundurnya beberapa guru, Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 4 Panarukan Arif Syofan Hadi mengaku mengetahui adanya beberapa guru tidak mengajar di sekolah, akan tetapi hingga hari ketiga dirinya belum menerima surat keterangan sakit atau surat keterangan alasan beberapa guru tersebut tidak masuk sekolah.
“Saya dapat SK sebagai kasek baru hari senin, selasa saya masuk hingga hari ini, sampai sekarang saya masih bingung kok guru tidak masuk dan tidak ada pemberitahuan, jika kemudian katanya mengundurkan diri karena internal saya belum dapat surat pengunduran diri dari para guru,” Kata Arif.Ucapnya
Agar tidak menjadi polemik berkepanjangan, arifpun berjanji akan segera melakukan pertemuan dengan para guru, mengingat selama rabu kematin diakuinya ptoses belajar mengajar di SMPM 4 sangat yidak berjalan sebagai mana mestinya.
“Hari sabtu besok akan diagendakan duduk bareng bareng ketemu titik permasalahannya jika memang ada konflik internal, tapi jika mereka mengundurkan diri atas keinginan pribadi sendiri maka saya sebagai pihak sekolah akan segera mencari guru pengganti, agar kondisi belajar mengajar di sekolah berjalan seperti biasa,” Tukasnya.
Kepada awak media beberapa murid membenarkan jika banyak guru memilih mundur karena ada konflik dalm sekolah, hingga beberapa murid memilih tidak masuk sekolah karena sering tidak ada pelajaran.
“Sudah agak lama pak guru ada yang berhenti, awalnya 5 orang, ditambah 3 orang guru lagi kemarin rabu tidak masuk katanya berhenti, saking seringnya tidak mendapat pelajaran banyak kawan – kawan tidak sekolah, makanya banyak kelas kosong,” Ucapnya.
Investigasi di lapangan dari beberapa kelas yang ada, hanya 1 kelas yang terlihat ada proses belajar mengajar sedangkan kelas lainnya di sekolah berlantai dua tersebut terlihat sepi, bahkan ada satu kelas yang ditemui oleh awak media, isinya hanya 2 orang mutid tanpa guru walau masih jam pelajaran. (Joe)