JEMBER, Beritalima – Plt Bupati LSM LIRA Jember H. Ismail dan Anggota MPC Pemuda Pancasila Andi Fajar Rohan, menyesalkan sikap Dinas Kesehatan Jember yang tak peduli terhadap korban HIV AIDS R,(24) warga Desa/Kec Pakusari yang meninggal dunia hari ini (3/12) pukul 03.00 WIB.
Penyesalan kedua anggota ormas ini dipicu karena tidak sepeserpun anggaran dari Dinas Kesehatan yang dikucurkan untuk biaya pemulasaran (merawat atau mengurus) jenazah. Tak ayal untuk membiayai pemulasaran jenazah kedua anggota ormas ini menghubungi beberapa kolegannya guna dijadikan donator pemulasaran itu.
“Selama ini kita hanya dimintai data. Namun untuk pendampingan dan pembiayaan para korban tersebut harus mencari sendiri,” ujar Andi Fajar.
Padahal lanjutnya, korban HIV AIDS juga warga Republik Indonesia. Semestinya juga mendapat hak dan perlindungan yang sama seperti warga negara lainnya.
Ditempat sama, Plt Bupati LSM LIRA Jember H Ismail menyatakan, seharusnya tidak ada perbedaan dalam bantuan pelayanan. Sekalipun korban AIDS tetap harus mendapatkan bantuan layanan selayaknya.
Untuk itu Ismail meminta agar Dinkes lebih proaktif dan perduli lagi terhadap korban korban HIV AIDS. Jangan hanya meminta data saja.
Tetapi lebih dari itu sosialisasi atau seminar pencegahan agar virus mematikan tersebut tidak terus menyebar utamanya di Kabupaten Jember harus sering digalakan.
Seperti diketahui, R (24) tercatat menderita HIV AIDS selama 3 tahun. Akibat penyakit itu keluarga sudah tidak bersedia menerima lagi. Dan celakanya lagi korban tergolong bandel dalam mengkonsumsi ARV. Hal itu dilakukannya karena tidak punya biaya untuk membelinya. (Martin)