BANYUWANGI, beritalima.com – Pengaduan masyarakat atas nama Ndaru Jati Pamungkas warga dusun Kaliboyo desa Kradenan kecamatan Purwoharjo seorang nasabah yang merasa jadi korban tindakan arogan pihak KSP Milan saat mencoba melakukan eksekusi mobil miliknya kepada Sekber LSM Banyuwangi disikapi serius.
Hal itu nampak saat beberapa pentolan LSM Banyuwangi yang tergabung dalam sekber bersama sama mendatangi Dinas Koperasi Provinsi Jatim untuk melaporkan KSP Milan pada hari Selasa (31/10/17).
Tiga orang dari sekber yang mengantar langsung laporan itu yaitu Rizki Kurniawan LSM BLAK (Blambangan Anti Korupsi), H. Suyoto LSM Suara Bangsa serta Yudi Prasetyo LSM Formasi.
“Kita kesini mengantar langsung surat laporan atas dasar pengaduan Ndaru sekalian kita juga akan berkordinasi untuk mencari solusi yang tengah menimpa Ndaru dan banyak warga Banyuwangi lainnya yang telah menjadi korban KSP Milan dan KSP Lain yang bertindak seperti layaknya bank”,tutur H. Suyoto yang diamini rekan lainnya.
Senada dengan H. Suyoto, dedengkot LSM BLAK Rizki Kurniawan juga menyebutkan bahwa KSP di Banyuwangi lebih layak disebut rentenir berbadan hukum karena modalnya banyak yang hanya dari pengusaha kapitalis sebagai pemodal dan bukan dari uang simpanan anggotanya.
“Modalnya biasanya dari patungan keluarga si pengusaha dan untuk menyiasatinya mereka memanfaatkan karyawan KSP itu sebagai kedok dijadikan anggota tetapnya”,papar Rizki.
Sedangkan menurut Yogi Wasisno salah seorang staf pengawas kelembagaan dinas koperasi provinsi Jawa Timur yang menemui menyatakan jika sebenarnya Pihaknya juga sering menemukan banyak keluhan seperti yang dilaporkan sekber LSM Banyuwangi.
“Tidak hanya di Banyuwangi tapi diwilayah kabupaten lainpun kita banyak mendapat keluhan seperti ini, untuk itu saya akan sampaikan kepada pimpinan agar segera ditindak lanjuti dan untuk dinas koperasi kabupaten kami berikan supervisi untuk lebih mengoptimalkan fungsi pengawasan dan pembinaannya”,pungkas Yogi dengan tegasnya. (tim)