JAILOLO, beritaLima.com – Plh. Sekda Halbar Julius Marau, Rabu (4/5), dengan resmi membuka acara Kuliner tradisional, yang dipusatkan di Area FTJ, Desa Goaemaadu, Kecamatan Jailolo.
Turut hadir untuk menyaksikan kegiatan tersebut, pengunjung baik dari dalam maupun luar daerah, serta seluruh pimpinan SKPD lingkup Pemkab Halbar.
Plh. Sekda Halbar Julius Marau kepada beritalima.com mengatakan, kegiatan kuliner tradisional serta makanan adat, yang di sajikan oleh puluhan peserta lomba ini, merupakan bukti bahwa warga setempat masih menjaga dan masih dibudayakan sampai saat ini. Dengan begitu, makan khas Halmahera Barat pada khususnya mapun Maluku Utara pada umumnya.
“Dengan kuliner yang di sajikan pada Festival Teluk Jailolo (FTJ), semoga menjadi ajang promosi wisata kuliner, juga sekaligus melestarikan budaya peninggalan leluhur kita,”cetusnya.
Lanjut Julius, Pemkab menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini, berbicara soal pariwisata, tentunya tak terlepas dari kuliner. Sebab, kuliner merupakan satu paket dari konsepsi pariwisata itu sendiri, kuliner dan pariwisata seperti mata uang yang tak bisa dipisahkan, karena saling melengkapi, wisatawan atau pengunjung FTJ terutama dari luar Maluku Utara saat berkunjung ke Jailolo.
“Bisa dipastikan ada tiga hal mereka cari. Yakni, Ingin melihat FTJ, mengunjungi tempat – tempat wisata yang ada di Halbar dan para wisatawan juga ingin mencicipi makanan khas atau kuliner di daerah ini,”tandasnya.
Dikatakannya, Event FTJ yang kita laksanakan setiap tahun, selalu menyisipkan kegiatan yang bertujuan melestarikan kuliner tradisional sebagai ciri khas makanan lokal yang kita miliki. Gelar kuliner FTJ ini tentu memiliki maksud demikian, termasuk acara orom sasadu atau makan adat suku Sahu.
Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Halbar Joula Adeleida Missy mengungkapkan, keberagaman suku dan budaya di Halmahera Barat ini juga, sangat berpengaruh besar terhadap keberagaman pola hidup dan perilaku setiap masyarakat, salah satunya keberagaman Kuliner.
“Bagi kami budaya dan kuliner adalah dua faktor yang sangat menunjang pelaksanaan Pariwisata,”tandasnya. Joula juga mengatakan, secara pribadi dirinya merasa penting untuk memberikan ruang dan waktu kepada para TP PKK kecamatan dan desa, organisasi perempuan dan seluruh elemen masyarakat, dapat turut serta mempromosikan beragam Kuliner di Maluku Utara dalam sebuah Festival Kuliner,”ketusnya.
Dikatakannya, secara umum kegiatan ini sangat mendapat respon positif dikalangan masyarakat. Dimana melalui kegiatan kuliner seperti ini, kita lebih mengenal beragam kuliner Maluku Utara yang sebagian besar sudah mulai terlupakan,”terannya.
Joula berharap, agar para ibu – ibu lebih kreatif untuk mengelola bahan pangan lokal menjadi sebuah menu yang memiliki cita rasa tinggi. Selain itu, kegiatan seperti ini dapat membuat kita lebih mencintai makanan indonesia pada umumnya dan kuliner halmahera Barat pada khususnya.
Joula menambahkan, kuliner tradisional ini sebagai salah satu program pemerintah, PKK merasa berkewajiban untuk menjaga dan melestarikan kuliner Indonesia, termasuk makanan adat Halbar. Dan TP PKK selalu giat untuk membentuk kelompok – kelompok kuliner di masyarakat sehingga kelompok tersebut dapat memperdayakan dirinya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Selain itu, PKK juga selalu berusaha mempublikasikan dan membangun kemitraan dengan pihak swasta,”pungkasnya. (ssd/pn)