Perkembangan anak bisa dipantau lewat HP gurunya, sehingga anak-anak usia dini tidak perlu membawa HP sendiri. Karena dikhawatirkan bisa membuka situs yang tidak semestinya dibuka untuk anak-anak. Kalau orang tua ingin mengetahui perkembangan anaknay di sekolah bisa melalui guru pengasuhnya.
Pesan itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM ketika meresmikan Taman Penitipan Anak (TPA) Pertiwi Teladan Yayasan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Setda Prov Jatim, di Jl Ngagel Tama no 38 Surabaya, Jum’at (9/2)
Sekda mengakui, DWP Setda Provinsi Jatim selama ini sudah giat melaksanakan berbagai program kegiatannya, baik bidang ekonomi, sosial budaya, maupun pendidikan, sehingga hasilnya dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Pendidikan anak usia dini harus terus dikembangkan. “Saya senang sekaligus bangga dengan kinerja DWP Setda Provinsi Jatim yang berinisiatif untuk mengembangkan TPA mengingat mayoritas keluarga jaman now kedua orang tua sama-sama bekerja di luar rumah,” katanya.
Apalagi TPA ini menyatu dengan area Taman Kanak-kanak Pertiwi Teladan. “Bagi orang tua yang sibuk di kantor bisa menitipkan putera-puterinya yang masih balita di TPA Pertiwi Teladan Yayasan DWP Sekda Provins Jatim. Insya Allah anak-anak sehat dan aman karena dijaga oleh guru-guru profesional.
Ada hal-hal yang perlu diperhatikan, tambahnya, TPA harus aman dan nyaman untuk anak-anak, ibaratnya seperti tinggal di rumah sendiri. Oleh karena itu harus dipertimbangkan kebutuhan anak terhadap pendidikan, hiburan, dan disiplin.
Selain itu, ibu-ibu yang mendapat tugas harus menguasai pengetahuan tentang perkembangan terbaru dalam psikologi perkembangan anak, teori pendidikan aktivitas yang sesuai dengan usia anak, serta kesehatan dan keselamatan anak pertolongan pertama, dan kesiapan menangani situasi darurat karena anak-anak di usia balita terkadang mudah terserang gangguan kesehatannya, dan jangan lupa untuk komunikasi melaporkan perkembangannya kepada orang tuanya masing-masing.
Pesannya, para pengasuh TPA harus ikut mengawasi dalam membentengi moral anak-anak. Penanaman pendidikan karakter sejak dini sangat diperlukan, dan harus dilakukan sejak awal, baik di lingkungan keluarga maupun Taman Kanak-kanak, termasuk di TPA. Kalau mental dan moral generasi muda sudah dibekali dengan mantap sejak dini, Insya Allah derasnya arus informasi yang negatif tidak akan terpengaruh. justru akan berdampak positif karena segudang ilmu dengan mudahnya bisa di akses dari internet. Sehingga anak-anak bisa belajar lebih banyak.
Perlu diingat, pertumbuhan anak-anak yang baik, tidak hanya fisik tapi juga mental dan intelektual. Proses pertumbuhan anak bukan hanya proses pertumbuhan tetapi proses tumbuh kembangnya. Maka, pengasuhan yang dinaungi oleh Yayasan DWP Setda Provinsi Jawa Timur ini perannya sangat penting dalam membantu pemerintah dan masyarakat guna menghadapi tantangan kedepan.
Oleh karena itu, TPA ini harus profesional, mandiri dan berdedikasi. Berdayakan segala potensi yang ada, serta pupuk semangat persatuan dan kesatuan melanjutkan pembanguan khususnya pendidikan anak usia dini, dengan memberikan lingkungan ramah anak dan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak.
Pertiwi Teladan Bisa Jadi Role Model
Ketua Yayasan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Setda Provinsi Jatim Ny Hj Chairani Yuliati Akhmad Sukardi, S.Sos mengharapkan, Pertiwi Teladan bisa menjadi role model yang menginspirasi untuk tiga TK lainnya yang dimiliki Yayasan DWP Setda Provinsi Jatim agar dapat berkambang menjadi PAUD holistik Integrasi.
Pendidikan anak usia dii 0 – 6 tahun merupakan masa emas yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak kedepannya. Pada usia tersebut anak-anak membutuhkan stimulasi untuk merangsang perkembangan kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Selain itu, juga harus mengasah kecerdasan anak yang meliputi kecerdasan intelektual, emosional dan kecerdasan adversitas
Sebagian masyarakat dirasakan masih kurang familiar dengan kecerdasan adversitas. Kecerdasan adversitas adalah kecerdasan manusia untuk menghadapi situasi kesulitan dalam kehidupn. Sebagai orang tua seringkali memperlakukan anak dengan hati-hati dan membantu menyelesaikan setiap masalahnya sehingga anak menjadi tergantung pada orang tua.
Salah satu upaya untuk mengasah kecerdasan adversitas, menurut isteri Sekda Provinsi Jatim Dr H Akhmad Sukardi ini, bisa dimulai dari Taman Penitipan Anak.
“Dengan ‘menyekolahkan’ anak di TPA, lanjutnya, orang tua bisa mulai sedikit melepaskan kekhawatirannya dan membiasakan anak menyelesaikan permasalahannya sendiri. Dengan demikian, anak bisa menjadi lebih tangguh dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi kehidupan nantinya,” imbuhnya.
Dengan adanya TPA di area TK Pertiwi Teladan ini, yayasan telah memiliki satu konsep PAUD Holistik integrasi yng memberikan pendidikan bagi anak usia 0-6 tahun untuk mengoptimlkan tumbuh kembang anak.
Dimulai dari TPA untuk pendidikan non formal usia 0-6 tahun, dilanjutkan dengan Kelompok Bermain (KB) usia 2-4 tahun, dan pendidikan PAUD formal melalui Taman Kanak-kanak usia 4-6 tahun.
“Semua pendidikan tersebut akan terintegrasi dan diharapkan bisa saling menunjang dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan anak,” ujarnya
Yayasan DWP Setda Provinsi Jatim yang selama 35 tahun telah eksis dalam dunia pendidikan anak usia dini. Yayasan DWP sejak 1983) mulai memiliki satu Taman Kanak-kanak (TK) Kartini di Jl Kutisari IV/27 Surabaya. Tahun 1989 yayasan menambah aset TK Tunas Pertiwi di Jl Penjaringan Sari II rungkut Surabaya.
Tahun 1992 Yayasan membuka dua TK sekaligus, yaitu TK Pertiwi Teladan Jl Ngagel Tama no 38 surabaya dan TK Citra Tunas Bangsa Jl Jenggolo I Blok C no 15 Sidoarjo. Selain empat TK yang sudah ada, th 2012 yayasan telah menambah satu aset kelompok bermain di area TK Pertiwi Teladan.
Kepala Sekolah TK Pertiwi Teladan Siti Muntiah, SPd, MM menjelaskan, TPA menampung 30 anak yang didampingi enam orang pengasuh termasuk ahli gizi dan psicholog.
Biaya pertama masuk Rp 1 juta, untuk selanjutnya biaya rutin Rp 750 ribu per bulan setiap anak mendapat makan satu kali dan snack satu kali dengan menu sehat. Penitipan anak mulai jam 07.00 – 15.00 WIB dan anak sudah anak sudah rapi untuk dijemput pulang. TPA juga memungkinkan untuk overtime jika orang tua masih kerja lembur dengan tambah biaya Rp15 ribu/ per jam. (rr).