MTQ Korpri bukan sekedar mencari pemenang tapi pada hakekatnya memahami isi Al-Qur’an. Karena yang dipertandingkan kalam Ilahi untuk mendapat ridho dan barokah-Nya, maka seluruh anggota Korpri harus menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran.
Hal itu ditegaskan Sekda Prov Jatim Dr H Akhmad Sukardi, MM pada Pembukaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Korpri Kab/ Kota se Jatim 2016, di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Senin (18/7)
Menurutnya, tidak ada Korpri yang membuat surat kaleng demi menyakiti saudaranya. Kalau ada anggota Korpri seperti itu, berarti pemahaman terhadap Al-Qur’an belum kuat. Maka kalau ada undangan yang terkait dengan Al-Quran harus datang supaya ada pencerahan terhadap dirinya. Sehingga tidak pernah ada keinginan untuk menyakiti dan mempersulit saudaranya. Hal itu melanggar isi Al-Qur’an.
“Aparatur, khususnya anggota Korpri marilah kita maju secara bersama meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam ditengah pengabdian di tengah masyarakat, bangsa dan negara,” himbaunya.
Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan. Kalau islam menyakiti sesama, berati belum memahami isi Al-Qur’an yang sebenarnya. Karena kalau orang sudah memahami isi Al-Qur’an dengan sebenar-benarnya , maka akan menjadi orang yang toleran, yang dingin hatinya, tidak membangkang.
Penyelenggaraan MTQ tidak hanya peneguh syiar Islam, tetapi diharapkan menjadi barometer secara harfiah mengukur hasil pembelajaran al-Qur’an, agar dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
Al-qur’an merupakan sumber segala ilmu pengetahuan yang tidak ada habisnya untuk digali dan dikaji. Oleh karena itu kajian al-qur’an perlu ditingkatkan di kalangan Korpri menuju pemahaman yang utuh dan benar serta memerlukan bimbingan ulama.
Dalam al-qur’an banyak dijelaskan dasar kehidupan, baik keluarga, kehidupan bersama. Segala kehidupan di alam semesta ini diatur dalam al-qur’an. Oleh karena itu, ditengah arus globalisasi dan pergeseran norma dan perilaku masyarakat, maka nilai-nilai Islam dan spirit Al-Qur’an harus dijadikan rujukan utama, baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungaan sosial, dan berbangsa.
“Kita tidak bisa membendung nilai-nilai globalisasi, tapi dengan nilai-nilai Al-qur’an kita bisa memfilter yang baik dan buruk. Maka, anak-anak sebaiknya dikursuskan/ belajar mengaji supaya anak-anak tahu isi/ nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an sebagai benteng bagi dirinya untuk menerima nilai globalisasi yang banyak negatifnya daripada positifnya,” pesannya..
Dalam rangkaian acara Pembukaan, Sekda Prov Jatim melantik Dewan hakim dan majelis hakim. Kepada Majalis Hakim, Sekda berpesan agar dalam penilaian dilakukan seadil-adilnya, untuk mendapatkan qori’ dan qori’ah yang berkualitas, demi mengharumkan nama Jatim nantinya di MTQ Korpri tingkat nasional.
Sekretaris Dewan Pengurus Korpri Provinsi Jawa Timur.Drs. Budi Priyo Suprayitno, SH, MSi selaku Ketua Panitya menjelaskan, tujuan diselenggarakan MTQ Korpri ini untuk membangun jiwa korsa melalui penananam nilai-nilai Al-Qur’an. Sekaligus sebagai seleksi menghadapi MTQ Korpri nasional pada Nopember mendatang di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
MTQ Jatim 2016 yang berlangsung 18 – 21 Juli ini diikuti 35 Kab/ Kota, yang belum mendaftar Kab Pacitan dan Kab Kediri, serta Kota Pasuruan. Lomba antara lain meliputi Tartil, Tahfidz. (**).