KOTA MALANG, beritalima.com– Unsur ‘nepotisme’ atau hubungan saudara bekerja dalam satu perusahaan yang dilakukan secara besar besaran ditubuh PDAM Kota Malang, yang notabene adalah perusahaan daerah milik Pemkot Malang ini. Seketariat Daerah Kota Malang mengaku anaknya juga masuk dalam struktur organisasi di PDAM.
“Iya benar FPP SE lulusan S1 jurusan Ekonomi management anak saya di PDAM Kota Malang,” ungkap Wasto Sekda Kota Malang ditemui di kantornya, Selasa 24/10/17.
Namun anehnya, Wasto tidak tahu jika anaknya pada awal masuk di PDAM Kota Malang, berada di posisi jabatan strategis, yakni Staf Asisten Manager Sarana dan Prasarana, dengan pangkat C1 yang otomatis langsung masuk sejak september 2016.
“Kalau itu saya tidak tahu mas,” kata Wasto yang sebelumnya menjabat kepala Bappeda Kota Malang.
Sebelumya dari info yang diterima ada nama nama sejumlah pejabat daerah di Malang yang terlibat kolusi dengan PDAM Kota Malang, dari kalangan legislatif maupun eksekutif, tak hanya itu, dari sumber yang bisa dipertanggung jawabkan ada jual beli jabatan tinggi dengan nilai milyaran rupiah.
“Jabatan khusus untuk direktur tehnik saja harus membayar milyaran rupiah,” ungkap sumber terpercaya yang tak mau di mediakan.
Selain itu, ada salah satu anak dari pejabat penting di Kota Malang mendapatkan posisi yang sangat istimewah di PDAM Kota Malang, yang seharusnya melewati tahapan tahapan yang cukup panjang, dan harus ada prestasi, pengalaman yang mumpuni, hanya karena anak seorang pejabat bisa memasukan anaknya di posisi yang bisa dikatakan strategis.
“Seharusnya melalui proses yang cukup panjang dan harus ada prestasi serta keahlian yang mumpuni, jika hal itu tidak dilakukan akan merugikan karyawan yang sudah lama bekerja di PDAM Kota Malang,” keluhnya.
Bukan hanya di Kota Malang, pejabat Kabupaten Malang pun ada yang terlibat dalam tukar guling kasus dengan titipan saudara, agar bisa masuk di posisi jabatan yang lebih strategis. (gie)