Sekdaprov Jatim: Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap PDRB Jatim Capai Rp. 41,89 T

  • Whatsapp

JATIM, beritalima.com – Sektor perikanan mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDRB Jatim yakni mencapai Rp. 41,89 triliun atau 2,48 persen dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,58 persen. Dari data tersebut, maka perikanan dan kelautan berpotensi memberikan sumbangan yang lebih besar dalam pertumbuhan ekonomi Jatim.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Prov. Jatim Dr. H. Akhmad Sukardi,MM saat Grand Opening Indonesian Aquaculture (INDOAQUA) – Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (FITA) – Asia Pacific Aquaculture (APA) 2016 di Grand City Convex Surabaya, Selasa (26/4) sore.
Ia mengatakan, dari besaran PDRB Jatim 2015, lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan berkontribusi terhadap PDRB sebesar Rp. 232,3 triliun. Sedangkan perikanan yang merupakan bagian dari lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan memberikan kontribusi sebesar Rp. 41,89 triliun.
Lebih lanjut disampaikannya, Jatim memiliki potensi yang luar biasa terhadap pengembangan budidaya perikanan. Untuk tambak dan kolam sebesar 72 ribu Ha dengan pemanfaatan sekitar 78 persen. Sedangkan budidaya laut 324 ribu Ha dengan pemanfaatan baru 40 persen. Untuk produksi perikanan budidaya sebesar 1.093.113 ton yang mengkontribusi sebesar 7,27 persen dari produksi nasional.
Dijelaskan, para pembudidaya ikan khususnya yang skala kecil masih dihadapkan dengan berbagai persoalan seperti masih tingginya harga pakan ikan pabrikan, makin terbatasnya lahan untuk budidaya perikanan, masih rendahnya ketersediaan benih dan induk unggul yang mampu menghasilkan komoditas yang bernilai ekonomis tinggi.
Untuk itu, Akhmad Sukardi mengharapkan, dalam kegiatan ini bisa menghasilkan berbagai macam solusi yang bisa diaplikasikan oleh pembudidaya ikan skala kecil khususnya dan bermanfaat bagi pembangunan perikanan dan kelautan pada umumnya.
Menurutnya, penyelenggaraan event ini lebih mendorong pertumbuhan investasi khususnya di bidang perikanan budidaya, sehingga dapat meningkatkan ekspor dan memajukan pembudidaya ikan khususnya pembudidaya skala kecil.
“Dengan adanya pameran ini, harapannya potensi yang belum tergarap di Jatim, Ada investor tertarik di Jatim. Sehingga dampaknya bisa menyerap tenaga kerja, meningkatkan kesejahteraan. Dengan adanya investasi masuk ke Jatim, budidaya ikan jalan, potensi masyarakat dimaksimalkan, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujud,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Maritim dan Sumber Daya RI Rizal Ramli mengatakan, meminta adanya pengembangan inovasi terhadap program Mina Padi, yaitu menggabungkan penanaman padi dan penebaran ikan di lahan yang sama. “Inovasi ini sangat penting karena menghasilkan dua keuntungan, yaitu budi daya ikan dan padi sekaligus,” ujarnya
Menurutnya, menanam padi di Indonesia sudah biasa dan hasilnya mendapatkan 5-7 ton per hektarenya, tapi dengan program ini bisa menghasilkan lebih karena ditambah panen ikan.
Beberapa keuntungan dari program Mina Padi, yakni tidak perlu pupuk karena sudah terdapat kotoran ikan, kemudian hama juga dipastikan berkurang karena dimakan ikan sehingga tidak perlu pestisida.
“Bahkan, nilai yang yang dihasilkan ikan akan lebih besar dibandingkan padi sehingga kalau dikombinasikan antara pertanian dan perikanan dipastikan sangat membantu kesejahteraan petani,” tuturnya.

Event INDOAQUA tahun ini dibarengi dengan Forum Inovasi Teknologi Akuakultur dan acara tahunan tingkat Asia yaitu Asia Pasific Aquaculture (APA) 2016. Kegiatan ini diselenggarakan mulai tanggal 26 – 30 April 2016.
Acara ini merupakan agenda rutin tahunan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang melibatkan seluruh Pemerintahan Daerah/Provinsi di Indonesia. Pada pelaksanaan Indoaqua 2016 ini, tema yang diusung adalah “Profitability, Sustainability, and Responsibility for The Future”.
INDOAQUA 2016 menjadi ajang UMKM kelautan dan perikanan dari hulu sampai hilir. Dalam event ini juga diadakan lomba-lomba yang terkait dengan kelautan dan perikanan. Melalui kegiatan ini, akan dikenalkan teknologi inovasi terbaru dan sekaligus ajang tukar menukar informasi terkait akuakutltur.
Dalam acara seminar dan pameran INDOAQUA festival 2016, BNI juga menyerahkan KUR secara simbolis kepada petani budidaya ikan sebesar Rp 250 juta dengan bunga 9 persen per tahun. Serta penyerahan kredit komersil kepada debitur di bidang usaha perdagangan hasil laut lokal dan ekspor sebesar Rp 5 miliar dengan menggunakan single digit rate 9,95 persen per tahun.
Untuk seminarnya sendiri terdiri dari Plenary Session, Conference Session, Pameran, dan juga digelar pertemuan lain seperti Shrimp Farmer Day, Aquaculture Student Session dan International Symposium on Tilapia Aquaculture (ISTA). Sedangkan untuk conference session, telah terdaftar 445 judul untuk seminar dan 250 judul untuk paper poster, yang berasal dari 48 negara.
Untuk kegiatan pamerannya menghadirkan stan sarana prasarana, pakan, hasil penelitian, produk olahan ikan dan ajang forum bisnis perikanan se-Asia Pasifik. Selain itu, juga telah disiapkan 241 booth dengan peserta berasal dari 22 negara baik dari perusahaan maupun instansi pemerintah. Diperkirakan pameran ini dikunjungi lebih dari 3 ribu pengunjung selama empat hari pelaksanaan. (**).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *