TEMINABUAN, Berita lima.com – Sekolah Tinggi ‘Oyo Papua’ Teminabuan – Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), menamatkan 27 orang Mahasiswa Strata Satu (S1) Program Studi PGSD yang ditandai dengan Sidang Terbuka Wisuda yang dipimpin langsung oleh Ketua Sekolah Tinggi ‘Oyo Papua” Teminabuan, Yosep Bles, SH.MH.
Acara wisuda yang terlaksana atas kerjasama Sekolah Tinggi ‘Oyo Papua’ dengan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Banten,
dilaksanakan di Aula Gedung Putih Distrik Teminabuan, Rabu kemarin.
Hadir dalam acara ini , Wakil Bupati Sorsel Drs. Marthinus Salamuk, para dosen, seluruh mahasiswa, orang tua dan keluarga wisudawan serta undangan lainnya. Acara ini dilalui dengan pemanggilan nama peserta wisudawan dan pemindahan kuncir oleh Ketua Sekolah Tinggi ‘Oyo Papua’ Teminabuan yang didampingi Wakil Bupati Sorsel dan para dosen.
Wakil Bupati Sorong Selatan Drs. Marthinus Salamuk dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada para wisudawan. Pihaknya berpesan agar para wisudawan harus melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan akta mengajar. Sebab untuk proses penerimaan PNS tenaga guru, jelasnya, harus dilengkapi dengan ijasah akta mengajar dan tidak hanya ijasah saja.
“Saya menyampaikan aturan resmi agar dipahami. Jadi bapak ibu yang wisuda ini harus kembali mengambil pendidikan profesi atau akta mengajar,” pesan Wabup Marthinus.
Selanjutnya disampaikan bahwa pendidikan tidak mengenal batas usia dan asal memiliki kemauan. Sesuai hasil penelitian Uncen Jayapura, katanya, diprediksi tahun 2020 akan terjadi kelangkaan guru. Hal ini disebabkan karena setiap tahun selalu ada ratusan bahkan ribuan guru yang pensiun, sementara pemerintah sekarang masih berlaku moratorium.
Mengantisipasi hal tersebut, sambung Wabup Marthinus, Pemda Sorsel mengambil langkah atau solusi dengan merekrut tenaga kontrak guru untuk ditempatkan di sejumlah sekolah yang masih sangat kekurangan tenga pendidik atau guru. Khususnya sekolah-sekolah yang ada di wilayah Imekko, imbuhnya, masih sangat kekurangan tenaga guru. Dirinya bahkan mengatakan, ada beberapa sekolah di wilayah Imekko yang hanya memiliki satu orang guru.
“Beberapa waktu lalu kita turun ke kampung-kampung di Imekko, kita temukan ada sekolah yang hanya ditangani 1 orang guru. Sedangkan siswa yang ada mencapai 200 orang lebih,” ungkapnya.
Hal ini mengakibatkan banyak siswa yang sudah tamat namun belum bisa membaca dan menulis ketika melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Kami pemerintah memiliki kewajiban untuk membenahi itu. Ke depan akan diupayakan agar memenuhi kebutuhan tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua Sekolah Tinggi ‘Oyo Papua’ Teminabuan, Yosep Bles, SH.MH dalam sambutannya berpesan, agar para mahasiswa atau calon guru yang baru diwisuda selalu ingat dan berpegang teguh papa janji saat diwisuda, Yakni setia melaksanakan tugas dan tanggung jawab dimana pun mengabdikan diri sebagai guru.
Pada kesempatan ini pula, Yosep Bles yang kini menjabat sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Sorsel, menyampaikan terima kasih kepada Pemda Sorsel yang selalu memberikan perhatian terhadap dunia pendidikan di wilayah Sorsel. Terima kasih yang sama juga disampaikan STKIP Banten yang berkenan bekerjasama dengan Sekolah Tinggi ‘Oyo Papua’, serta kepada orang tua dan keluarga wisudawan.(Engel berto)