Sektor Industri Kecil dan Pariwisata Dorong Pertumbuhan Ekonomi NTT

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Sektor Industri Kecil dan Pariwisata adalah merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan data yang dihimpun Bank Indonesia (BI) NTT,  pada triwulan II tahun 2016 di sektor industri kecil tumbuh sangat pesat sebesar 12,03 persen. Hal ini juga menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi NTT lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.

 “ Terakhir pada tahun 2015 lalu, pertumbuhan ekonomi NTT sebesar 5,02 lebih tinggi dibanding  pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,79 persen. Tentunya kontribusi – kontribusi dari sektor UKM dalam hal ini pariwisata menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi”, kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, Naek Tigor Sinaga dalam sambutannya pada acara Launching Kampung UKM Digital Sentra Tenun Ikat Ina Ndao di Kupang, Jumat (19/8/2016) lalu.

Dia mengatakan, Bank Indonesia ke depan juga sedang mengkonsep pengembangan rumah tenun ikat tidak hanya di Kota Kupang. Namun demikian bagaimana mengembangkan ke daerah – daerah lain di Nusa Tenggara Timur.

“ BI sedang mengkonsep pembangunan rumah adat tenun ikat di daerah lain. Kalau di Sumba sudah membangun rumah adat tenun ikat yaitu di Prailiu, Waingapu.  Gubernur BI, Agus Martowadojo saat kunjungan kerja telah memberikan bantuan untuk pembangunan rumah adat tenun. Rumah adat tenun nanti tidak hanya pariwisata tapi juga untuk display galeri tenun ikat yang ada di Sumba”, jelas Sianaga.

Ia juga mengharapkan kepada PT. Telkomsel Indonesia agar membangun Kampung UKM Ditital di Sumba atau memasang perangkat teknologi di rumah adat tenun tersebut, sehingga masyarakat yang berkunjung bisa mengaksesnya.

General Manager PT. Telkom Indonesia Cabang Kupang, Ismono Adi Jatmiko mengatakan ada tiga hal yangg sering kali menjadi masalah bagi kelompok UKM, yaitu permodalan. Kemudian bagaimana cara menjual, dan peningkatan kompetensi.

“ Kalau selama ini masing – masing institusi bergerak sendiri – sendiri memberikan dukungan. Namun dengan membangun sinergi semua pihak maka akan lebih terarah”, katanya.

Kemudian berkaitan dengan cara pemasaran modal baru ini, maka perlu adanya sosialisasi. Yaitu harus bisa melaksanakan penjualan dengan cara baru ini. Oleh sebab itu, katanya Telkom memberikan bantuan berupa pembuatan broadband learning centre (BLC).

“ Jadi BLC ini adalah sebuah perangkat alat komputer yang nanti diletakkan di Sentra Ina Ndao. Di sana akan ada secara terjadwal pelatihan, bagaimana cara penjualan secara Online”, kata Ismono menambahkan.

Kontribusi dari Telkom terkait diluncurkannya Kampung UKM Digital Sentra Ina Ndao yaitu, akses internet gratis sebesar 10 Mbs, WFi dan komputer.

Manager Bussiness Goverment and Enterprise Service Telkom, Analindaita Dupe mengatakan diluncurkan Kampung UKM Digital adalah memperdayakan kampung – kampung UKM, sentra – sentra industri yang ada di NTT untuk menggunakan Information and Communications Technology (ICT) mulai dari bidang produksi sampai dengan pemasarannya. “ Jadi bagaimana Telkom mengambil bagian di bidang ICT untuk peningkatan pelaku sentra ekonomi atau sentra UKM yang ada di NTT”, kata Analindaita.

Dia menambahkan, Telkom akan mengembangkan Kampung UKM Digital bukan hanya satu yaitu Sentra Industri Ina Ndao, tetapi ke depannya akan dikembangkan untuk kelompok – kelompok industri lainnya.” Hingga saat ini Kampung UKM Digital yang didirikan Telkom Indonesia adalah sebanyak 306 unit. Dan ditargetkan sampai dengan Desember 2016 1.000 Kampung UKM Digital seluruh Indonesia. (Ang)

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *