Permaisuri Malaka Yang Teramay Mulia Tuanku Putri Zaidatul Mardiah binti Haji Saed Yussuf
Bireuen, Beritalima – Ketua Majelis Adat Aceh ( MAA) Kabupaten Bireuen, Drs Jailani,MM menyebutkan, Alhamdulillah pelaksanaan seminar Sejarah Kesultanan Raja Jeumpa di Blang Seupeng Kabupaten Bireuen dipastikan pada 11 Mai 2016 mendatang.
Dijelaskan, saat ini menyangkut dengan berbagai hal persiapan tengah dilakukan. Menyangkut dengan kegiatan tersebut akan dibuka oleh Yang Mulia Wali Naggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haytar.
Alhamdulillah pelaksanaan seminar nantinya insyaallah akan dihadiri Duli Yang Maha Mulia Sultan Noor Jan Sah Ibni Alm. Yam Raja Tuah Shah dan Tuanku Permaisuri Malaka Yang Teramay Mulia Tuanku Putri Zaidatul Mardiah binti Haji Saed Yussuf bersama puluhan staf kerajaan Malaka dari Malaysia.
Sementara Teuku Iskandar Muda yang merupakan peduli sejarah menyebutkan, patut di apresiasi terhadap MAA yang telah mengembangkan dengan penggalian sejarah yang nyaris para generasi muda di Bireuen kususnya dan Aceh umumnya nyaris tidak mengetahui bahwa Bireuen adalah Kerajaan Raja Jeumpa.
Dengan adanya pelaksanaan seminar tersebut yang nantinya akan digali sejarah Raja Jeumpa sehingga bangkit kembali kesultanan raja Jeumpa sekaligus bangkitnya sejarat Islam di Nusantara.
Teuku Iskandar Muda menyebutkan, “ Hari ini adalah lanjutan hari kemarin,” maka sejarah masa lalu tidak berdiri sendiri tetapi merupakan mata rantai peristiwa yang akan bersambung terus.
Menurut Teuku Iskandar Allen Neven pernah mengungkapkan, “ History Is Actuality a Bridge Connecting the past with the present and pointing the road to the fiture yang artinya sejarah adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu dan masa sedkarang yang huga sebagai titik awal perjalanan untuk masa depan.
Selain itu Steve Jobs,kata Teuku Iskandar, mengatakan bahwa sejarah terkadang bisa diciptakan namun sejarah juga sering hadir tanpa pernah dirancang sebelumnya sehingga sejarah melahirkan orang-orang tertentu yang sering disebut dengan seseotang terlahir dari sejarah.
Dalam kaitan tersebut kita menyadari dan diingatkan untuk tidak melupakan sejarah sebab melupakan sejarah sama halnya dengan menghapus identitas.
Teuku Iskandar menambahkan, intinya kesultanan-kesultanan seperti di Indonesia ( Peurelak Aceh,Banten,Cirebon,Ternate,Pontianak, Siak, Sulu, Mindanou , Makasar, Brunei Darussalam, Malaysia (Johor,Pahang, Trengganu, Malaka, Perak,Perlis ), Patani ( Thailand ) dan banyak lagi contoh daulah-daulah yang sebahagian raja-rajanya berasal dari para mubaliq Arab kususnya zuriah Rasulullah SAW .
Menurut Teuku Iskandar di kala itu ada lima besar Kerajaan Islam yang sangat terkenal adalah Khilafah Uthmaniyyah di Turki, Kesultanan Maghribi, Kerajaan Islam Isfahan di Timur Tengah, Agra di India dan Kesultanan Aceh Darussalam. Demikian penjelasan Teuku Iskandar Muda. ( Suherman Amin )