Sempat Meledak, Dibalik 212 Terungkap Bom Tersembunyi

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com– Acara reuni 212 terbesar umat islam yang dihadiri puluhan juta umat dari berbagai etnis, agama, sempat terjadi adanya ledakan bom pipa yang belum diungkap. Di kutip dari akun Front Pembela Islam (FPI) melalui akun Twitter @FPI_212 membeberkan bahwa sebelum acara Reuni Akbar Mujahid 212 di Monas Minggu lalu (02/12/2018) ditemukan bom rakitan di dekat Panggung Utama.

“Sabtu, 01 Desember 2018. Sebuah ledakan terjadi Ba’da Shalat Maghrib di sebuah Genset, tepat di belakang panggung utama Reuni Akbar 212. Seperti bom rakitan yang sengaja disimpan di Genset. Kami simpan soal ini, dengan tujuan menghindari kepanikan. Tapi kami harus buka, biar umat tahu.” ungkap akun @FPI_212, Jum’at (7/12/18).

Dalam cuitan diakun @FPI_212 menerangkan, bukan hanya 1, tapi ada 2 bom rakitan. Yang pertama meledak tepat di Genset, dan bom kedua berhasil kita amankan dan kami serahkan kepada Kepolisian (Polres Jakarta Pusat). Yang kami heran, tidak ada kelanjutan atau penyidikan dalam kasus ini. Kenapa?”

“Sabtu Ba’da Magrib, saat persiapan 212 terjadi ledakan yang sangat keras di lokasi Monas. Pada awalnya panitia menduga suara tersebut berasal dari Genset karena sumber suara berasal dari lokasi Genset. Namun setelah dicek, ternyata bukan Genset yang meledak,”

“Namun sebuah hape dengan beberapa perangkat yang diduga sebuah bom rakitan. Ledakan yang cukup keras serta kepulan asap yang banyak dan sempat membuat panik relawan yang di sekitar lokasi acara. Maka panitia segera melakukan pengecekan sekeliling tempat acara dan ternyata ditemukan kembali barang yang serupa yang diletakkan di panggung. Kami menduga hal ini merupakan upaya unntuk membatalkan acara Reuni Akbar 212. Atau setidaknya membuat masyarakat takut hadir pada acara tersebut. Sekian info yang tersimpan dari acara reuni Akbar 212.”

Ketua Panitia Reuni 212 Bernard Abdul Jabar membenarkan hal itu bahwa, sebelum acara tepatnya pada Sabtu malam terjadi sebuah Ledakan dekat dengan Genset sekitar panggung.

“Ini Baru disampaikan dan belum kita viralkan, sehari menjelang pelaksanaan panitia dikagetkan dengan meledaknya sebuah genset yang di situ ditaruh sebuah HP pada pukul 7, habis magrib. Genset itu meledak,” kata Ketua Panitia Reuni 212 Bernard Abdul Jabar kepada wartawan di Jakarta, Jumat (7/12/2018).

Ustad Bernard menjelaskan, dari sekitar lokasi ledakan ditemukan dua Handphone, satu sudah meledak dan satu lagi belum meledak. Handphone tersebut diikat dengan lakban.

“Setelah ledakan tim Gegana langsung menyisir dan menemukan satu lagi di Genset yang lain, itu kami lihat secara sengaja karena Handphonenya dililit dengan Lakban,” tuturnya.

Ustad Bernard menduga, pelaku diduga sengaja menaruh Handphone yang dililit dengan lakban agar berimbas ke Genset kemudian bisa membuat kekacauan saat jalannya acara Reuni Akbar Mujahid 212. Namun upaya tersebut gagal.

“Jadi itu kan jelas sengaja, makanya HP-nya itu kalau orang nge-charge HP enggak mungkin di atas genset. Tapi memang ini mungkin sengaja dilakban jadi ini ada upaya sebenarnya untuk membuat kekacauan dan insyaAllah tindak lanjut dari ini kami sudah laporkan ke kepolisian. Ya enggak tahu apakah nanti mudah ditindaklanjuti atau tidak, tapi kita sudah laporkan ke kepolisian,” tuturnya.

Jawaban Kapolsek Gambir

Kapolsek Gambir AKBP Johanes Kindangen membantah ada bom yang meledak jelang reuni 212 di Monas beberapa waktu lalu. Dia menyebut yang terjadi hanyalah ada genset yang mengalami korsleting.

“Untuk selanjutnya masih kami selidiki dan kami cek untuk barang bukti yang kami ambil ada handphonesama serpihan-serpihan,” kata Johanes, dikutip dari viva.co.id Senin, 10 Desember 2018.

Johanes mengatakan kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi seperti operator (panitia) dan juga pamdal juga sudah mereka ambil keterangan.

“Masih kami lidik siapa pemilik handphone. Kami lagi cari siapa pemiliknya. Faktor korsleting, pemilik handphone dan genset,” kata dia. [Red]

beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *