Mengapa Jokowi Harus Menang ?

  • Whatsapp

Oleh :
Rudi S. Kamri

Hari Jum’at lalu saya berkesempatan mengikuti kegiatan pengajian kebangsaan di Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal yang dipimpin Gus Nuril. Dari ulasan beberapa pembicara yang tampil malam itu, saya semakin meyakini betapa bahayanya kalau negeri ini dikuasai kaum pro khilafah.

Indonesia yang indah dalam balutan keberagaman Bhinneka Tunggal Ika akan tinggal cerita. Saya membayangkan Indonesia akan tercabik-cabik dalam perang saudara. Dan Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote hanya akan menjadi cerita legenda. Jangan harapkan Pulau Bali dan destinasi wisata yang lain akan bisa dikunjungi wisatawan mancanegara, karena dogma kekhalifahan akan melarang hal itu semua.

Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia akan porak poranda seperti Suriah dan Lebanon. Jangan harapkan saudara-saudaraku yang non muslim akan bebas beribadah seperti saat ini. Kebenaran atas nama kekhilafahan akan menjadi tafsir tunggal yang akan diterapkan oleh penguasa. Dan kita akan kehilangan kebebasan menyaksikan tayangan televisi atau film yang bermutu. Semua akan diisi dengan tayangan propaganda kekhilafahan.

Adakah peluang masa kelam itu akan terjadi di Indonesia ?

Jawabannya adalah SANGAT BERPELUANG BESAR. Apabila kita membiarkan kelompok kekhilafahan menguasai negeri ini. Dan saat ini meskipun secara organisasi, HTI sudah dibubarkan tapi pergerakan sel-sel mereka masih aktif bergerak. Salah satunya adalah mendompleng salah satu Paslon dalam Pilpres 2019. Meskipun kaum khilafah mengharamkan demokrasi, tapi untuk mencapai tujuannya, mereka tidak segan-segan bermetamorfosis menjadi pendukung demokrasi. Dan sudah menjadi rahasia umum saat ini mereka mendukung penuh Paslon Prabowo-Sandiaga.

Apakah hal ini berarti Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pendukung khilafah ? Saya tidak yakin akan hal itu. Saya masih meyakini seorang Prabowo adalah seorang nasionalis sejati. Tapi ambisi untuk berkuasa yang over dosis yang membuat dia tutup mata mau bersinergi dengan kelompok pro khilafah. Prabowo membutuhkan dukungan massa dari orang-orang yang pro khilafah dan kelompok pro khilafah membutuhkan kendaraan untuk mendekati pusat kekuasaan yang akan bisa dipengaruhi kelak pada waktunya. Ini kerjasama “symbiosa mutualisme” dalam politik yang busuk. Dan saya yakin infiltrasi sistem kekhilafahan ini akan secara sistemik menjalar kemana-mana saat mereka dekat dengan pusat kekuasaan negara.

Untuk mencegah kerusakan sosial budaya dan masyarakat Indonesia yang pluralis, kita harus mencegah sekuat tenaga agar mereka tidak berkuasa di Istana Merdeka. Konspirasi kekuatan kaum pro khilafah, pendukung Prabowo dan kelompok yang rindu orde baru ini bukan kekuatan yang sembarangan. Gerakan mereka sudah masif dan sistemik. Untuk itu kita semua pecinta NKRI dan Pancasila harus bekerja keras menghadang gerakan mereka. Semua pemangku kepentingan harus bahu membahu untuk menyelamatkan Indonesia.

Bagi saya Pilpres 2019 bukan sekedar siapa yang harus menjadi Presiden Indonesia. Tapi lebih dari itu bagaimana kita memastikan agar Presiden Indonesia 2019 – 2024 nanti harus figur yang benar-benar steril dari pengaruh kaum pro khilafah. Dan saat ini hanya Jokowi dan Ma’ruf Amin satu-satunya harapan kita untuk menyelamatkan Indonesia dari cengkeraman kaum pro khilafah.

Apa yang saya gambarkan di atas bukan upaya saya menakut-nakuti anda semua. Tapi itulah realita yang akan terjadi kalau kita abai dan lalai menjaga negeri kita dari pengaruh kaum sesat pro khilafah. Masyarakat Suriah sudah bisa menjadi contoh nyata bagaimana “civil society” mereka telah hancur berkeping-keping karena ulah kaum khilafah. Dan manakala kerusakan sudah terlanjur terjadi, akan sangat sulit akan memperbaikinya. Dan hantu kekhilafahan ini di Indonesia sangat terkait erat dengan situasi geo-politik Internasional khususnya di Timur Tengah.

Untuk itu pengetahuan kita terhadap konstelasi geo-politik Internasional juga harus di-update setiap saat. Kita harus tahu mengapa ada kepentingan Amerika Serikat dan Arab Saudi untuk membuat Indonesia ini porak poranda. Hal ini bisa kita lihat dari dukungan si Osama Dubes Arab Saudi di Indonesia dalam mendukung gerakan kaum pro khilafah di Indonesia. Dan beberapa literasi yang saya baca Arab Saudi yang didukung Amerika Serikat adalah biang keladi berkembangnya kekhilafahan di dunia.

Hal itu bisa kita lihat bagaimana Amerika Serikat begitu gigih mendukung Arab Saudi untuk menghancurkan Yaman. Mengapa Amerika Serikat dan Arab Saudi justru membela penuh para pemberontak di Suriah untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad. Dan mengapa sampai detik ini Arab Saudi tidak pernah secara terbuka mengakui kemerdekaan negara Palestina dan malah mendukung Israel dalam pemindahan Ibukota Israel ke Yerusalem. Dan mengapa Arab Saudi bungkam seribu bahasa saat Donald Trump memindahkan kedutaan Amerika Serikat ke Yerusalem saat semua masyarakat muslim seluruh dunia menentangnya.

Para kaum bigot pemuja Arab Saudi harus mengetahui hal ini. Saran saya : RAJINLAH MEMBACA !!! Jangan hanya ikut gelombang arus yang teriak-teriak kencang tapi tidak tahu arah dan tujuannya apa?

Indonesia harus diselamatkan dari cengkeraman khilafah dan kekuatan asing yang akan menghancurkan Indonesia. Salah satu caranya adalah mencegah Prabowo yang diboncengi Kelompok Pro Khilafah bisa memenangkan kontestasi Pilpres 2019. Kita harus mendukung Jokowi yang jelas-jelas cinta NKRI dan Pancasila. Selain itu kita juga harus mendukung penuh NU dan Muhammadiyah, yang juga gigih dan konsisten membela dan mempertahankan NKRI dan Pancasila.

Mari pada tanggal 17 April 2019 nanti, kita berikan hukuman ke Pak Wowo karena kecerobohannya memilih kawan berselingkuh.

Makanya jangan bergaul dengan anak nakal Pak Wo !!!

Salam SATU Indonesia
10122018

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *