JAKARTA, Beritalima.com– Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI selaku penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) baik legislatif (DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota-red) dan presiden/wakil presiden sudah menggelar undian siaran debat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2019.
Ketua KPU RI, Arief Budiman mengatakan, seluruh pelaksanaan debat digelar di Jakarta. “Debat berlangsung antar masing-masing kandidat calon presiden dan calon wakil presiden,” ungkap Arief di Jakarta, Rabu (26/12).
Debat pertama dilakukan 17 Januari 2019. Nama yang diusulan sebagai moderator debat di antaranya adalah Najwa Shihab, Ira Kusno dan Alvito Deannova.
Masing-masing stasiun televisi mendapat kesempatan sekali menyiarkan secara langsung debat kandidat capres/cawapres. “Nama-nama tadi sudah dihubungi tetapi masih dikonfirmasi lagi” kata Arif.
Berdasar pengundian, untuk debat pertama, bakal disiarkan Kompas TV, TVRI, RRI dan RTV. Materinya yakni mengenai hukum, HAM, korupsi dan soal terorisme. “Debat digelar di Hotel Bidakara.
Debat kedua disiarkan di RCTI, GTV, MNC TV, dan Inews TV. Debat ketiga disiarkan di Trans TV, Trans 7 dan CNN Indonesia TV.
Debat kedua ini akan membicarakan tentang energi dan pangan, Sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. Acara di Hotel Sultan, Minggu (17/2).
Sedangkan debat ketiga digelar di Hotel Sultan, Minggu (17/3) dengan materi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.
Debat keempat disiarkan di Metro TV, SCTV dan Indosiar, Sabtu (30/3) dengan materi persoalan ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan serta hubungan internasional.
Debat terakhir disiarkan di tvOne, ANTV, Beritasatu TV, dan NET TV, dengan materi masalah ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, perdagangan dan industri.
Namun, debat terakhir ini tempat dan waktunya belum disepakati.
“Yang belum disepakati akan dibahas pada rakor berikutnya,” ungkap Arif.
Rapat pengundian dihadiri Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin serta Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, serta sejumlah pimpinan media massa dan elektronik. (akhir)